kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.332   39,00   0,24%
  • IDX 7.275   83,32   1,16%
  • KOMPAS100 1.033   6,14   0,60%
  • LQ45 783   4,04   0,52%
  • ISSI 241   4,07   1,72%
  • IDX30 405   3,03   0,75%
  • IDXHIDIV20 465   1,18   0,25%
  • IDX80 116   0,64   0,55%
  • IDXV30 118   -0,24   -0,20%
  • IDXQ30 129   0,84   0,66%

Analis Bilang Kebijakan Trump Tak Berdampak Langsung ke Industri Padat Karya Lokal


Senin, 07 April 2025 / 23:50 WIB
Analis Bilang Kebijakan Trump Tak Berdampak Langsung ke Industri Padat Karya Lokal
ILUSTRASI. U.S. and Chinese flags and a label with the word '34% Tariffs' are seen in this illustration taken, April 4, 2025. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa asosiasi pelaku usaha dalam negeri mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ini terhadap eksistensi industri padat karya dalam negeri.

Kekhawatiran ini mundul sebab ada potensi negara eksportir seperti China dan Vietnam akan mengalihkan target ekspornya dari AS ke negara berpenduduk besar seperti Indonesia.

Analis sekaligus Acting Head IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman, menjelaskan jika kekhawatiran ini tak berkorelasi. Sebab produk yang diekspor China ke AS dan produk yang diekspor China ke Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda.

Baca Juga: Hadapi Tarif Trump, Pemerintah Diminta Lindungi Kelas Menengah & Percepat Hilirisasi

“Nggak seperti itu. Karakteristik ekspor China ke Amerika dan China ke Indonesia itu berbeda. China ke Amerika itu lebih ke high-end product, seperti electric vehicle, mobil listrik, teknologi, telekomunikasi, jadi yang relatif high-end, yang ke kita lebih ke variatif gitu ya. Jadi kayanya ga begitu dampaknya,” terang Ibrahim kepada Kontan, (7/4).

Ibrahim menjelaskan dampak langsung yang kemungkinan terjadi ialah produk ekspor utama Indonesia ke AS seperti tekstil, sepatu, dan elektronik, akan mengalami hambatan karena tarif yang tinggi.

Beberapa solusi yang ia berikan terhadap pemerintah untuk memitigasi kebijakan Trump ini ialah dengan melakukan negosiasi dan memperbesar kemungkinan perdagangan internal-regional-trade, seperti pedagangan Asia-China, Asia-India, atau Asia Timur.

Baca Juga: Selasa (8/4) Besok, Prabowo akan Umumkan Sikap Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump

“Ada 2 cara ya, kalau tetap mau ekspor ke Amerika ya lakukan negosiasi. Atau kalau memang mentok ya mencoba ekstensifikasi ke negara lain seperti Asia Timur, Asia Selatan, dan sebagainya,” terangnya.

Ia menilai kebijakan Trump memang terkesan kontraproduktif dengan perekonomian, namun tujuannya ialah untuk melindungi pangsa pasar domestik AS.

“Saya melihat ide-ide trump itu seperti selalu kontraproduktif dengan perekonomian tetapi kalau kita coba memahami itu tujuannya untuk melindungi domestik market,” pungkas Ibrahim.

Baca Juga: Komunikasi Langsung dengan Donald Trump Akan Jadi Kunci Kesepakatan Tarif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×