Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Di 2019, IRRA juga membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 18,38 miliar yang sebelumnya tidak ada di pendapatan tahun buku 2018. Toto menjelaskan di tahun kemarin IRRA mencari peluang bisnis insidentil.
Lebih lanjut, Toto menjelaskan IRRA menjual alat kesehatan yang diimpor untuk dipasok ke satu perusahaan swasta dalam negeri yang sedang membangun pabrik alat kesehatan. "Tapi aktivitas bisnis itu tidak berlanjut di 2020 karena hanya insidentil. Kami mencari peluang dan ada ekspansi dikit," kata Toto.
Baca Juga: Arwana Citramulia (ARNA) akan bagi dividen tunai, simak jadwalnya
Selain membukuan pendapatan yang tumbuh, IRRA juga mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 2,9% yoy menjadi Rp 33,2 miliar.
Adapun IRRA mencatatkan jumlah aset yang tumbuh signifikan dari sebelumnya Rp 136,26 miliar di 2018 menjadi Rp 325,43 miliar. Di sisi lain, liabilitas Itama Ranoraya Rp 90,26 miliar dan jumlah ekuitasnya Rp 235,16 miliar di sepanjang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News