Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Ketua Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, pertumbuhan industri makanan minuman saat ini cukup baik, mendekati 5%, dengan kontribusi 38,61% terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.
Baca Juga: Industri Manufaktur Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023
"Targetnya, pada akhir tahun 2023, pertumbuhan subsektor makanan dan minuman dapat melampaui lima persen,” kata Adhi.
Untuk mendorong pertumbuhannya, industri makanan dan minuman bertransformasi dengan menerapkan teknologi.
Dalam hal ini, Adhi menyampaikan, Kementerian Perindustrian mendukung melalui pendampingan bagi para pelaku industri makanan dan minuman untuk mendorong lahirnya lighthouse industri 4.0 baru dari subsektor tersebut, di samping empat lighthouse yang sudah ada.
“Untuk itu, seperti yang disampaikan Bapak Kiki Verico, kualitas SDM industri sangat penting dalam menunjang industri 4.0,” imbuhnya.
Upaya selanjutnya meliputi penerapan prinsip-prinsip industri hijau untuk menjaga keberlanjutan dalam industri. Industri makanan dan minuman berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 39 Tahun 2022 tentang Standar Industri Hijau dalam penerapannya.
“Kami optimistis, bila didukung dengan memadai, pertumbuhan ekonomi semakin baik, konsumsi meningkat, industri bisa mengejar ketertinggalan, dan subsektor industri makanan dan minuman bisa tumbuh sekitar 6-7%,” pungkas Ketua GAPMMI.
Optimisme dunia usaha industri dalam mengantisipasi berbagai tantangan ke depan perlu diberi apresiasi dan dijadikan salah satu tolok ukur yang mencerminkan masih terbuka luasnya peluang pengembangan sektor manufaktur di masa mendatang.
Sebagai kseimpulan, peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur yang dapat dicapai antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan SDA melalui hilirisasi, inovasi teknologi pada produk/proses produksi, R&D, serta dukungan infrastruktur dan pembiayaan untuk pembangunan industri.
Pembangunan industri juga perlu difokuskan pada produk-produk unggulan yang berdaya saing global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News