kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.698   -7,00   -0,04%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Anjloknya harga karet bikin petani lokal merugi


Jumat, 09 Mei 2014 / 16:49 WIB
Anjloknya harga karet bikin petani lokal merugi
ILUSTRASI. Manfaatkan Kode Promo PegiPegi Tiket Bus & Travel, Ada Diskon Hingga Rp80.000


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia menilai harga karet internasional yang anjlok dan berada dibawah level US$ 2 per kilogram (kg) telah merugikan petani karet dalam negeri. Pasalnya dengan harga internasional yang terbentuk saat ini, membuat harga karet di tingkat petani hanya dihargai Rp 6.000 per kg-Rp 7.000 per kg.

Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, dengan harga saat ini petani sudah sangat merugi. "Tentu (penurunan harga karet internasional) sangat menekan harga di tingkat petani," ujar Bayu, Jumat (9/5).

Idealnya, agar tidak memberatkan petani dan kalangan industri harga karet internasional berada di kisaran US$ 3 per kg-US$ 3,5 per kg. Karena bila harga karet melambung hingga US$ 5 per kg tentu hal tersebut akan memberatkan produsen ban.

Sementara itu bila harga karet sudah berada di bawah US$ 2,5 per kg, hal tersebut akan memberatkan petani. Seperti diketahui, 90% dari lahan perkebunan karet yang ada dimiliki oleh petani rakyat. Rekor harga karet sendiri terjadi pada sekitar tahun 2000. Pada saat itu harga karet mencapai US$ 5,6 per kg-US$ 5,7 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×