kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Antam Jadi Mesin Laba Mind ID, PTBA Tertekan Harga Batubara


Senin, 03 November 2025 / 05:46 WIB
Antam Jadi Mesin Laba Mind ID, PTBA Tertekan Harga Batubara
ILUSTRASI. Fasilitas produksi Antam. Emiten-emiten tambang yang tergabung dalam Holding BUMN Pertambangan, Mind ID, menorehkan kinerja operasional dan keuangan yang beragam.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten tambang yang tergabung dalam Holding BUMN Pertambangan, Mind ID, menorehkan kinerja operasional dan keuangan yang beragam hingga kuartal III-2025. 

Di tengah dinamika harga komoditas global, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sama-sama mencatat capaian penting di segmen bisnis masing-masing, meski dengan arah kinerja yang berbeda.

Secara keseluruhan, hasil kinerja grup Mind ID hingga kuartal III-2025 menunjukkan daya tahan sektor pertambangan nasional di tengah fluktuasi harga global. 

Baca Juga: MIND ID Targetkan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 21,4% hingga Tahun 2030

Antam menjadi motor utama pertumbuhan laba, PTBA menjaga efisiensi di tengah pelemahan harga batubara, PT Timah memanfaatkan kenaikan harga logam, sementara Vale memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang melalui peningkatan produksi nikel.

ANTM mencatat pertumbuhan laba paling signifikan di antara anggota Mind ID.

Hingga September 2025, Antam meraih laba bersih Rp 6,61 triliun, melonjak 197% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 2,23 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

 

Pendapatan juga naik 67% yoy menjadi Rp 72,03 triliun, terutama ditopang segmen emas, nikel, dan bauksit.

Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, mengatakan kinerja solid tersebut mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan. 

Baca Juga: MIND ID Genjot Produksi Aluminium Nasional Jadi 900.000 Ton per Tahun pada 2029

“Ini juga merefleksikan efektivitas strategi pengelolaan biaya dan optimalisasi nilai tambah produk,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (2/11/2025).

Berbeda dengan Antam, PTBA menghadapi tekanan akibat penurunan harga batubara global. Meskipun pendapatan naik tipis 2% yoy menjadi Rp 31,33 triliun, laba bersih anjlok 56,25% yoy menjadi Rp 1,4 triliun dari sebelumnya Rp 3,2 triliun.

Volume produksi batubara PTBA naik 9% yoy menjadi 35,9 juta ton, sedangkan penjualan meningkat 8% yoy ke 33,7 juta ton dengan 56% diarahkan ke pasar domestik.

Namun, rata-rata harga jual turun 6% yoy karena melemahnya Newcastle Index dan ICI-3 masing-masing sebesar 22% dan 16%.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan bahwa meski menghadapi tekanan harga sepanjang 2025, perusahaan tetap mampu menjaga kinerja operasional yang solid dan mempertahankan profitabilitas melalui efisiensi biaya serta optimalisasi portofolio pasar domestik. 

“Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang positif, serta realisasi belanja modal (capex) yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis,” ujarnya.

Baca Juga: MIND ID Targetkan Produksi Aluminium 900.000 Ton pada Tahun 2029

TINS juga mencatat kinerja positif dengan laba bersih Rp 602 miliar hingga September 2025, melonjak dua kali lipat dibandingkan semester I-2025. Pendapatan mencapai Rp 6,6 triliun, ditopang kenaikan harga logam timah dunia dan efisiensi biaya.

Sementara itu, INCO menunjukkan perbaikan operasional melalui peningkatan produksi nikel matte dan dimulainya penjualan bijih saprolit dari proyek Bahodopi.

Baca Juga: Pemerintah Mendorong Hilirisasi Mineral, MIND ID Kejar Hilirisasi Sektor Bauksit

Hingga kuartal III-2025, Vale membukukan pendapatan US$ 278,6 juta, naik 27% dibandingkan periode sebelumnya.

Dengan capaian yang beragam di tiap lini bisnis, Mind ID menunjukkan ketahanan sektor tambang nasional menghadapi gejolak harga komoditas global dan tetap menjadi kontributor penting bagi perekonomian Indonesia.

Selanjutnya: Tanaman Herbal Ini Bantu Redakan Gejala DBD lo, Mulai dari Daun Pepaya hingga Pare

Menarik Dibaca: Tanaman Herbal Ini Bantu Redakan Gejala DBD lo, Mulai dari Daun Pepaya hingga Pare

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×