kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.756   20,00   0,12%
  • IDX 8.574   -43,93   -0,51%
  • KOMPAS100 1.179   -4,70   -0,40%
  • LQ45 851   -1,04   -0,12%
  • ISSI 305   -2,15   -0,70%
  • IDX30 438   -1,82   -0,41%
  • IDXHIDIV20 511   -0,34   -0,07%
  • IDX80 133   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 138   -0,01   -0,01%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,32%

Antam Jadi Mesin Laba Mind ID, PTBA Tertekan Harga Batubara


Senin, 03 November 2025 / 05:46 WIB
Antam Jadi Mesin Laba Mind ID, PTBA Tertekan Harga Batubara
ILUSTRASI. Fasilitas produksi Antam. Emiten-emiten tambang yang tergabung dalam Holding BUMN Pertambangan, Mind ID, menorehkan kinerja operasional dan keuangan yang beragam.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan bahwa meski menghadapi tekanan harga sepanjang 2025, perusahaan tetap mampu menjaga kinerja operasional yang solid dan mempertahankan profitabilitas melalui efisiensi biaya serta optimalisasi portofolio pasar domestik. 

“Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang positif, serta realisasi belanja modal (capex) yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis,” ujarnya.

Baca Juga: MIND ID Targetkan Produksi Aluminium 900.000 Ton pada Tahun 2029

TINS juga mencatat kinerja positif dengan laba bersih Rp 602 miliar hingga September 2025, melonjak dua kali lipat dibandingkan semester I-2025. Pendapatan mencapai Rp 6,6 triliun, ditopang kenaikan harga logam timah dunia dan efisiensi biaya.

Sementara itu, INCO menunjukkan perbaikan operasional melalui peningkatan produksi nikel matte dan dimulainya penjualan bijih saprolit dari proyek Bahodopi.

Baca Juga: Pemerintah Mendorong Hilirisasi Mineral, MIND ID Kejar Hilirisasi Sektor Bauksit

Hingga kuartal III-2025, Vale membukukan pendapatan US$ 278,6 juta, naik 27% dibandingkan periode sebelumnya.

Dengan capaian yang beragam di tiap lini bisnis, Mind ID menunjukkan ketahanan sektor tambang nasional menghadapi gejolak harga komoditas global dan tetap menjadi kontributor penting bagi perekonomian Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×