Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II baru saja memperoleh pendanaan eksternal sebesar Rp 1,5 triliun untuk membiayai pengembangan proyek, khususnya proyek terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Perusahaan pengelola bandara plat merah ini mendapatkan pinjaman dari Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk, berjangka selama 10 tahun.
Sebelum mendapatkan utangan ini, AP II sudah menjajaki beberapa kreditur. "Setelah melakukan seleksi terhadap beberapa bank, hanya BII yang dapat memenuhi ekspekasi AP II untuk berperan sebagai kreditur guna memperlancar pengembangan yang dilakukan di Bandara Internasional Soekarno Hatta," kata Tri Sunoko, Direktur Utama P AP II. kemarin (11/8).
Achmad Syahir, Kepala Bagian Humas AP II menambahkan, dana segar Rp 1,5 triliun tersebut akan dicairkan secara bertahap sesuai dengan jumlah kebutuhan. "Kemungkinan akan dicairkan satu atau dua tahun ini," katanya.
Asal tahu saja, kucuran dana dari BII tersebut sekaligus menjadi pinjaman perbankan pertama bagi AP II untuk mendanai proyek. Menurut Tri, perusahaannya terpaksa mencari pinjaman bank karena biaya investasi proyek terminal 3 Soekarno-Hatta cukup besar, yakni Rp 4,7 triliun. Dus, jika seluruh pinjaman dari BII tersebut digelontorkan untuk proyek tersebut, AP II masih membutuhkan dana tambahan lagi sekitar Rp 3,2 triliun.
Sejak dibangun Maret kemarin, konstruksi pembangunan terminal 3 Soekarno Hatta sudah sekitar 40%. Rencananya terminal yang semula hanya memiliki luas 34.488 meter persegi (m² ) akan diperluas menjadi 388.666 m².
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News