Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Proyek ruas jalan tol Cengkareng–Batu Ceper– Kunciran bakal kedatangan investor baru yakni PT Angkasa Pura (AP) II. Masuknya pengelola bandara ini membuat panjang ruas jalan tol tersebut bertambah tiga kilometer (km). Dari semula 14,2 km menjadi 17,2 km.
Ahmad Gani Ghazali Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementrian Pekerjaan Umum (BPJT Kemen PU) menuturkan, potensi masuknya AP II membuat rute jalan tol Cengkareng–Kunciran menjadi sedikit berubah. "Kemungkinan Angkasa Pura II akan masuk terkait dengan usulan pembangunan ruas jalan tol dari Daan Mogot–Cengkareng.” papar Ahmad Gani saat KONTAN hubungi, Kamis (28/8).
Bila betul AP II bergabung, menurut Gani, perlu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU). Hal ini terkait dengan perubahan lajur ruas jalan tol yang bertambah sebanyak tiga kilometer.
Menurut Gani, AP II memang punya kepentingan dengan jalur tol yang menghubungkan ke Bandara International Soekarno Hatta tersebut. Soalnya, perusahaan ini tengah mengembangkan bandara Soekarno Hatta menjadi bandara internasional yang terintegrasi dengan segala moda transportasi. Tak hanya kereta bandara tapi juga akses jalan tol.
Untuk memuluskan proyek ini, AP II rencananya akan memanfaatkan lahan milik mereka. Tujuannya adalah supaya akses ruas jalan tol ini bisa langsung terhubung dengan komplek pergudangan Soekarno–Hatta.
Adapun perkembangan proyek ruas jalan tol ini, menurut Gani berdasarkan data per tanggal 27 Agustus 2014, dari total panjang ruas jalan tol ini yang sepanjang 14,19 km, rupanya pembebasan lahannya baru mencapai 9,73% saja.
Padahal, PT Jasa Marga Tbk, selaku pemegang saham mayoritas dari proyek ini pernah menjanjikan bakal menyelesaikan proses pembebasan lahan di sekitar areal ruas jalan tol yang berlokasi di Cengkareng, Batu Ceper dan Kunciran pada akhir tahun ini.
Gani sendiri berharap, rencana pembangunan ruas jalan tol tersebut bisa terealisasi. Sebab, bisa langsung berlanjut ke tahap konstruksi. Adapun pengerjaan proyek senilai Rp 3,5 triliun ini bisa memakan waktu dua tahun.
Proyek jalan tol Cengkareng –Batu Ceper–Kunciran ini merupakan proyek keroyokan dengan bendera PT Marga Kunciran Cengkareng. Jasa Marga memilik 75% di perusahaan tersebut. Adapun investor Malaysia, CMS WIL mengempit 21%. Wijaya Karya 2%, Nindya Karya 1% dan Istaka Karya 1%. Soal porsi saham AP II belum ada pembahasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News