Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Angkasa Pura II (persero) terus berupaya untuk memperbesar pendapatan melalui bisnis non aero.
Asal tahu saja, pada tahun lalu bisnis non aero tersebut berkontribusi sebesar 36% terhadap pendapatan perusahaan atau setara dengan Rp 3,4 triliun dari total pendapatan sepanjang tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 9,4 triliun.
Baca Juga: GMF AeroAsia (GMFI) perbesar porsi pendapatan dari perawatan dan perbaikan mesin
Harapannya tahun ini kontribusi bisnis non aero bisa menyentuh level 42% terhadap pendapatan perusahaan ini. Salah satu yang dilakukan perusahaan adalah dengan diversifikasi dan pengemmbangan non organik seperti hotel, perparkiran dan lainnya.
Untuk bisnis tersebut, manjemen AP II memiliki anak-anak usaha yang fokus seperti Angkasa Pura Kargo, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Properti, Angkasa Pura Aviasi hingga Angkasa Pura Integral.
Ferry Utameyasa, Aeronautical Senior Manager PT Angkasa Pura II (persero) menyebut salah satu yang dilakukan adalah penyewaan lahan di bandara untuk jasa pendukung kegiatan penerbangan. Salah satunya adalah penyediaan lahan untuk bisnis maintenance, repair dan overhaul (MRO) di bandara-bandar yang dikelola AP II.
“Jangan hanya melihat Soekarno-Hatta, kami juga punya bandara lain seperti Kualanau, Minangkabau, di Kalimantan juga piunya. Kami sebenarnya ingin dan sudah tawarkan itu kepada perusahaan MRO, jadi kembali lagi keputusan ada ditangan mereka,” ujarnya di Tangerang, Selasa (29/10).
Baca Juga: Keren, Soetta masuk top 10 bandara low-cost terbaik mengungguli bandara beken Eropa
Misalnya, perusahaan tengah akan melakukan perpanjangan kontrak dengan salah satu perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Lithuania untuk perpanjangan kontrak sewa lahan untuk hanggar pesawat selama 20 tahun ke depan. Tidak hanya itu, rencananya perusahaan PMA tersebut juga akan melakukan ekspansi perluasan 10.000 m2 di sebelah hanggar eksisting.
“Kontribusinya yang pasti kami ada pendapatan dari sewa, ini kan mereka sewa lahan, bayar dan ada konsensi disana,” lanjutnya.
Hanya saja, dirinya tak menjelaskan lebih jauh berapa pendapatan yang dihasilkan dari penyewaan lahan untuk hanggar tersebut. Yang jelas, dirinya mengatakan perusahaan terus mencari peluang untuk memperbesar kontribusi pendapatan dari segmen non aero untuk bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif.
“Bisnis non core kami ada, kan banyak bisnis kami di non aeronautical tetapi terkait persentasenya sejauh ini saya harus cek dulu,” tambahnya.
Baca Juga: Tahun 2021, FL Technics operasikan hanggar baru
Sebelumnya, AP II juga telah menggandeng Astra Digital untuk menghadirkan layanan digital di Bandara Soekarno-Hatta. Melalui kerjasama ini nantinya AP II dan Astra Digital menyediakan tiga layanan berbasis aplikasi yaitu Cariparkir untuk memesan slot parkir reguler dan parkir inap khusus mobil, kemudian Movic untuk penyewaan mobil dan Sejalan untuk memesan tiket bus.
Sebelumnya, AP II juga telah mengenalkan bisnis coworking space premium pertama di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dinamakan APSpace. Bisnis tersebut merupakan kolaborasi anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Solusi dengan Unionspace yang merupakan pemain global di sektor ruang kerja bersama tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News