Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) 10% mulai 1 April mendatang, akan memukul kinerja sektor industri, terutama industri tekstil.
Ernovian G. Ismy, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengungkapkan, jika kenaikan TDL tetap diberlakukan, maka industri tekstil akan mengurangi produksi 3% sampai 4%.
“Selain itu harga tekstil juga naik 5%, dan ini akan membuat produsen tekstil kewalahan,” kata Ernovian saat dihubungi KONTAN, Jakarta, Senin (27/2).
Tak hanya itu, jika ada kenaikan TDL, maka API tidak mau mematok kenaikan ekspor tekstil yang muluk-muluk tahun ini. Ernovian bilang, nilai ekspor tekstil tahun 2010 mencapai US$ 11,22 miliar, kemudian naik jadi US$ 13,4 miliar di 2011.
“Jika TDL Naik, maka tahun ini API optimistis nilai ekspor hanya US$ 14 miliar, segini saja juga sudah cukup bagus,” ujar Ernovian. Ia menambahkan, kenaikan TDL akan memperberat kinerja pengusaha tekstil yang sudah terpukul oleh krisis utang Eropa.
Dampak krisis Eropa saja, API sudah menurunkan target ekspor tahun dari rata-rata 20% per tahun menjadi 10% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News