Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk jagung Indonesia kompetitif di pasar Asia Tenggara (ASEAN). Produksi yang melimpah membuat harga jagung dapat bersaing di pasar ASEAN.
"Kalau harga turun baru bisa ekspor dan khususnya ke ASEAN," ujar Anton Supit, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang peternakan kepada KONTAN, Senin (12/3).
Jagung Indonesia bisa kompetitif di pasar ASEAN lantaran dapat masuk tanpa dikenakan bea masuk. Sementara produk jagung dari luar ASEAN dikenakan bea masuk sebesar 26% hingga 28%.
Selain itu, jagung yang diekspor merupakan jagung dari Sulawesi. Kedekatan jarak dengan Filipina memberikan nilai tambah.
Biaya transportasi dari Sulawesi ke Filipina diakui lebih murah dibandingkan ke Jawa. "Ekspor hanya jagung dari Sulawesi karena transportasi lebih murah ke Filipina daripada ke Jawa," terang Anton.
Anton bilang ekspor harus dilakukan secara terus menerus agar dapat membantu petani. Ia berharap ekspor 60.000 ton tidak hanya menjadi seremoni karena jumlah tersebut hanya sebesar satu kapal Panamex.
Selain meningkatkan produktifitas, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas produksi jagung. Hal itu dengan cara memperbaiki pengelolaan jagung pasca panen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News