kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aplikasi apotek online naik daun, Lifepack catat kenaikan hingga 50%


Minggu, 28 Maret 2021 / 19:32 WIB
Aplikasi apotek online naik daun, Lifepack catat kenaikan hingga 50%
ILUSTRASI. Di tengah pandemi Covid-19, perkembangan aplikasi layanan apotek online semakin naik daun.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, perkembangan aplikasi layanan apotek online semakin naik daun. Hal ini lantaran adanya pembatasan mobilitas masyarakat dalam keramaian.

Tak heran, apotek online Lifepack turut mencatat pertumbuhan bisnis hingga 50% sampai saat ini. Natali Ardianto, Chief Executive Officer Lifepack & Jovee menjelaskan saat ini Lifepack telah menggandeng sekitar 400 dokter. Layanan tersebut memudahkan para penggunanya untuk berkonsultasi dan menebus obat-obat yang sesuai dengan resep dokter. 

“Terutama memang kami fokus membantu pasien dalam hal ini nasabah asuransi kesehatan untuk menghemat waktu mendapatkan obat apalagi untuk pasien-pasien dengan penyakit kronis,” kata Natali kepada Kontan.co.id, Minggu (28/3). 

Bahkan, sampai saat ini Lifepack memiliki lebih dari 7.000 Stock Keeping Unit (SKU) lengkap dengan memiliki berbagai formula-formulanya. Hal ini lantaran Lifepack sudah menggandeng dokter spesialis penyakit kronis sehingga pihaknya memastikan pengguna bisa lebih mudah menebus resep-resep yang dianjurkan melalui aplikasi. 

Baca Juga: Halodoc mencatat kenaikan transaksi layanan konsultasi dokter hingga 10 kali lipat

“Kami juga dapat menjamin bahwa kami tidak akan kehabisan stok obat di Lifepack, karena semua sudah melalui digital sehingga stok mana saja yang sedikit pasti akan segera kami restock,” kata dia. 

Natali menambahkan, saat ini nilai transaksi melalui website dan aplikasi Lifepack mencapai ratusan ribu transaksi untuk pembelian obat-obatan umum. Sementara untuk penebusan obat kronis mencapai hingga jutaan. Tapi dia enggan merinci berapa angka pastinya. 

Adapun, Lifepack juga sudah memiliki tiga warehouse atau gudang untuk mempercepat pengiriman obat dan suplemen. Gudang tersebut berlokasi di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya. “Tentunya dalam dua tahun ke depan kami juga targetkan bisa ekspansi ke 10 lokasi dengan menambah gudang yaitu diantaranya Bandung, Yogyakarta, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang, Bekasi dan lainnya,” tambah dia. 

Menurutnya, ekspansi yang akan dilakukan ke kota-kota tersebut terutama di Makassar dan Medan memiliki pengguna internet cukup tinggi. Bahkan, mayoritas transaksi cukup berasal dari kedua kota tersebut. 

Baca Juga: Aplikasi layanan kesehatan Doclink mencatat volume transaksi capai 250 juta per bulan

Sebagai informasi, Lifepack menawarkan kecepatan pengiriman obat dan suplemen bagi para pengguna. Natali mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa layanan logistik seperti JNE, J&T Express dan layanan instant seperti GoJek dan Grab. “Untuk di Pulau Jawa kami menjanjikan layanan sampai hanya 24 jam, ditambah lagi harga obat dan suplemen yang tentu lebih murah,” ungkapnya. 

Selain itu, Natali juga menyebutkan bahwa saat ini Lifepack mencatat adanya pengguna aktif baik lewat website maupun aplikasi yang mencapai 179.000 user. 

Optimistis mencapai pertumbuhan hingga 50% saban bulan, Lifepack juga berencana akan segera menghadirkan layanan vaksin Covid-9. Saat ini Lifepack sedang berupaya untuk mendapatkan akses layanan vaksin bagi para lansia dan masyarakat umum. 

“Kami sedang berusaha untuk mendapatkan akses itu, jadi nantinya kami akan hadirkan layanan home visit Vaksin karena kami sudah menggandeng kerja sama dengan Homecare24 untuk layanan home care,” tutupnya. 

Sebagai informasi, Lifepack memiliki beberapa layanan yang memudahkan masyarakat untuk tetap di rumah tanpa keluar rumah di antaranya konsultasi dokter, tebus resep obat penyakit umum maupun kronis hingga layanan cek darah dan test Covid-19 secara home care atau kunjungan langsung ke rumah.

Baca Juga: Sri Mulyani: Industri kuliner jadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi kreatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×