Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Mengutip data angka penjualan kendaraan niaga tahun lalu, Duljatmono menyebutkan bahwa angka penjualan kendaraan niaga nasional mengalami penurunan sekitar 19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari yang semula sebanyak 116.421 unit di tahun 2018 menjadi 94.323 unit pada tahun 2019.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari ketidakpastian politik yang muncul seiring adanya momentum pemilihan presiden dan wakil presiden serta penyusunan kabinet.
“Kalau kita lihat, angka permintaan kendaraan niaga mulai kembali meningkat signifikan pada kuartal IV tahun lalu,” kata Duljatmono dalam acara Media Gathering KTB yang berlangsung pada Selasa (11/02).
Seiring dengan hal ini, KTB menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 12,37% dari yang semula sebesar 36.575 unit di tahun 2019 menjadi sebanyak 46.900 unit pada tahu ini.
Dihubungi terpisah, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril memperkirakan pasar kendaraan komersial tahun ini bisa tumbuh sebesar 3%-5% dibanding tahun lalu.
“Sepertinya belum terlihat tanda-tanda positif yang signifikan, perkiraan kami pasar naik sedikit dibanding tahun lalu,” ujar Attias kepada Kontan.co.id (11/02).
Terlepas dari proyeksi pasar yang hanya naik tipis, Attias mengatakan pihaknya siap menyambut peluang pasar yang ada dengan menyasar sektor transportasi dan logistik. Asal tahu saja, sektor ini memang menjadi sektor dengan kontribusi paling besar dalam penjualan kendaraan niaga IAMI.
Pada sepanjang tahun lalu saja misalnya, sektor ini tercatat menyumbang sekitar 40% penjualan dari total penjualan kendaraan niaga IAMI pada tahun 2019. Berdasarkan keterangan Asril, sepanjang tahun 2019 lalu, IAMI mencatatkan volume penjualan kendaraan niaga sebanyak 23.120 unit.