Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) meminta pemerintah untuk mewaspadai dampak kebijakan tarif baru yang diterbitkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada 2 April 2025.
Kebijakan ini dikhwatirkan berpotensi menekan ekspor oleokimia Indonesia, mengingat AS merupakan salah satu pasar utama dalam beberapa tahun terakhir.
“Kebijakan Presiden Trump menerapkan tarif 32% kepada produk Indonesia akan berdampak kepada ekspor oleokimia Indonesia. Kami harapkan pemerintah dapat mengatur strategi agar ekspor tidak terganggu,” ujar Ketua Umum Apolin, Norman Wibowo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).
Baca Juga: Daftar Barang yang Bakal Menguras Dompet Rakyat Amerika Akibat Kebijakan Tarif Trump
Berdasarkan data Apolin, ekspor oleokimia Indonesia ke AS mengalami pertumbuhan signifikan dalam lima tahun terakhir.
Pada 2020, volume ekspor mencapai 280.446 ton dengan nilai US$ 252,199 juta. Pada 2024, volume meningkat menjadi 503.605 ton dengan nilai US$ 527,147 juta. Saat ini, Indonesia menempati posisi pertama sebagai eksportir oleokimia ke AS, disusul Malaysia, Honduras, dan Guatemala.
Norman menjelaskan bahwa kebijakan tarif tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai target alternatif bagi produk negara lain. Hal ini berpotensi meningkatkan arus masuk produk impor ke dalam negeri.
“Indonesia menjadi negara yang menarik karena jumlah penduduknya besar dan daya beli relatif masih kuat. Harapan kami, pemerintah memberikan perlindungan kepada industri di dalam negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Waspada Perdagangan dan Ekonomi Merosot Imbas Kebijakan Tarif Trump
Apolin juga menekankan pentingnya menjaga kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) melalui sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperkuat industri nasional.
Menurut Norman, kebijakan TKDN dapat mendorong penggunaan produksi lokal serta menunjukkan kemampuan industri nasional dalam menghasilkan produk bernilai tambah tinggi yang memenuhi standar global.
“Kami harapkan konsistensi pelaksanaan kebijakan TKDN akan memberikan sinyal positif kepada pelaku industri oleokimia domestik dan kebijakan hilirisasi sawit sesuai Asta Cita Presiden Prabowo,” tambahnya.
Selain itu, Apolin menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah jika ingin menurunkan tarif produk dari AS. Namun, Norman menegaskan bahwa kepentingan industri dalam negeri, termasuk sektor oleokimia, harus tetap dilindungi.
Baca Juga: Dolar AS Melemah akibat Indikasi Tarif Trump yang Lebih Terkendali
“Kami tidak keberatan jika tarif produk dari AS diturunkan atau dihapuskan, selama produk oleokimia dari Indonesia juga diperlakukan adil. Intinya, kita membangun hubungan dagang yang seimbang dan saling menguntungkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Norman mengungkapkan bahwa ekspor oleokimia Indonesia ke Malaysia juga berpotensi terdampak oleh kebijakan tarif Trump. Pasalnya, Malaysia hanya dikenakan tarif 24%, lebih rendah dibandingkan Indonesia. Jika ekspor tertekan, hal ini dapat mempengaruhi kebijakan hilirisasi di sektor sawit.
Apolin berharap adanya kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif di sektor sawit, baik dari hulu hingga hilir. “Jaminan dan kenyamanan bagi pelaku usaha sangat penting untuk mendorong inovasi serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Norman.
Selanjutnya: Tarif Impor AS bawa Dampak ke Pasar Saham, IHSG Bakal Anjlok Tajam?
Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News