kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aprobi Beberkan Kontribusi Positif Biodiesel Terhadap Ekonomi dan Lingkungan


Minggu, 27 November 2022 / 12:54 WIB
Aprobi Beberkan Kontribusi Positif Biodiesel Terhadap Ekonomi dan Lingkungan
Ketua Harian Asosiasi Aprobi Paulus Tjakrawan (dua dari kiri) di Paviliun Indonesia dalam COP27, Sharm el Sheikh- Mesir pada pekan kedua November 2022.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebijakan penggunaan bauran biodiesel yang telah dijalankan semenjak 17 tahun lalu telah berhasil membawa Indonesia sebagai pengguna dengan persentase bahan bakar nabati biodiesel terbesar di dunia. 

Di hadapan peserta COP27 dan Sustainable Innovation Forum 2022. Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) menjelaskan nilai tambah yang diterima masyarakat dari aspek ekonomi dan lingkungan dari penggunaan biodiesel di Indonesia.
 
Ketua Harian Asosiasi Aprobi Paulus Tjakrawan menjelaskan bahwa pengembangan biodiesel di Indonesia sudah berjalan semenjak 17 tahun lalu yang ditujukan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan lingkungan. 

Saat ini, Indonesia menjadi negara pertama yang mengimplementasikan mandatori Biodiesel campuran 30% atau B30.

Baca Juga: Genjot Program B40 Tahun Depan, 21 Korporasi Akan Suplai Biodiesel

"Ada tiga tujuan yang ingin dicapai di awal pengembangan biodiesel yaitu ketahanan energi, penciptaan lapangan kerja, dan lingkungan," ujar Paulus dalam keterangannya, Sabtu (27/11).
 
Dijelaskan Paulus, kapasitas produksi biodiesel Indonesia mencapai 17,14 juta Kiloliter yang sebagian besar berada di wilayah barat Indonesia. Aspek geografis inilah yang menjadi tantangan dalam proses distribusi biodiesel dari wilayah barat ke timur Indonesia. 

"Jarak Indonesia dari barat ke timur sekitar 5.000 kilometer. Ini artinya dua kali lebih jauh dari jarak London ke Moskwa. Tantangan geografis menjadi persoalan dalam pendistribusian biodiesel di wilayah Indonesia," ujar Paulus. 

Adapula tantangan berkaitan fasilitas logistik dan tanki penyimpanan biodiesel yang belum merata tersebar di Indonesia. Paulus menuturkan bahwa rantai pasok distribusi biodiesel terus dibenahi setiap tahunnya sampai sekarang.

“Banyak orang bertanya bagaimana ketersediaan stok minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan produk pangan. Karena ada kekhawatiran mandatori mengancam pangan,”urainya. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Tetapkan 21 Badan Usaha BBN untuk Alokasi Biodiesel Tahun 2023

Di dalam negeri, konsumsi minyak sawit untuk biodiesel tidak mengganggu kebutuhan produk pangan. Pada 2021, penggunaan minyak sawit sebagai sumber bahan baku biodiesel sebesar 16,1% atau 7,3 juta ton dari total produksi CPO (minyak sawit mentah) dan CPKO ( minyak kernel mentah) yang berjumlah 52,096 juta ton. 

Selanjutnya pada 2022, konsumsi minyak sawit untuk biodiesel diperkirakan naik menjadi 17% dari produksi CPO.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×