kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Arwana Citra Mulia (ARNA) Targetkan Pabrik 4D Mulai Operasi Kuartal IV 2025


Selasa, 08 April 2025 / 17:31 WIB
Arwana Citra Mulia (ARNA) Targetkan Pabrik 4D Mulai Operasi Kuartal IV 2025
ILUSTRASI. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menargetkan pembangunan pabrik Plant 4D di Ogan Ilir, Palembang akan rampung pada tahun ini. KONTAN/Agung Hidayat


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menargetkan pembangunan pabrik Plant 4D di Ogan Ilir, Palembang akan rampung pada tahun ini. Pabrik baru ini akan menjadi amunisi perseroan untuk mendongkrak kapasitas produksi nasional ditengah gempuran produk keramik impor asal China.

Chief Operating Officer ARNA, Edy Suyanto, mengatakan, ekspansi tahun 2025 akan berfokus pada penyelesaian pembangunan Plant 4D di Ogan Ilir.

"Targetnya, (pabrik) Plant 4D bisa mulai produksi pada kuartal IV tahun ini," ujarnya dalam paparan publik, Senin (8/4).

Baca Juga: Penjualan Arwana Citramulia (ARNA) Naik 7,56% Sepanjang 2024

Edy menambahkan, ARNA juga menyiapkan pembangunan pabrik baru, yakni Plant 4F yang rencananya akan berdiri di lokasi yang sama pada tahun 2026. Manajemen telah menyiapkan anggaran belanja modal sekitar Rp 300 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut.

"Ini untuk mendukung kapasitas tambahan sebesar 8 juta meter persegi per tahun," imbuh Edy.

Sementara itu, pembangunan Plant 6 di Jawa bagian barat diputuskan untuk ditunda karena belum optimalnya pasokan gas.

Baca Juga: Arwana Citramulia (ARNA) Cetak Laba Rp 317,96 Miliar per September 2024

Disamping menambah kapasitas produksi, untuk menghadapi tantangan produk China, manajemen juga telah menyiapkan strategi efisiensi dan penguatan di pasar domestik. Perusahaan juga mengincar perluasan ekspor, dengan ASEAN sebagai fokus utama.

Menurut Edy, dampak dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat terhadap keramik Indonesia tidak signifikan.

"Pasar ekspor utama kita bukan ke AS, tapi ke Filipina, Thailand, dan Malaysia. Jadi dampaknya kecil," tegas dia.

Ke depan, ARNA akan terus efisiensi produksi demi menjaga daya saing, baik di dalam negeri maupun pasar luar negeri.

Selanjutnya: Prabowo Minta Kebijakan Kuota Impor Dihapus, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Eastspring: Antisipasi Efek Kebijakan Tarif Trump, Obligasi Pilihan Lebih Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×