kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Asia Pacific Fibers (POLY) tunggu kepastian pasar untuk kembali produksi PTA


Jumat, 07 Desember 2018 / 15:35 WIB
Asia Pacific Fibers (POLY) tunggu kepastian pasar untuk kembali produksi PTA
ILUSTRASI.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menunda untuk memproduksi Purified Terephthalic Acid (PTA) di 2019 mendatang. Manajemen mengaku perkembangan signifikan ini juga berpengaruh pada hasil kajiannya terhadap rencana aksi korporasi dalam rangka menghidupkan kembali fasilitas produksi PTA.

Pertimbangan agar PTA kembali diproduksi menurut Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communication POLY menyusul terkait perang dagang AS-China yang terjadi saat ini. Perseroan memproyeksi bahwa ketegangan perang dagang tersebut akan menemukan equilibrium baru pada pertengahan tahun depan.

"Maka pasca itu, Pasar juga lebih dapat di proyeksi dengan lebih presisi," terang Prama kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12). Ia mengakui bahwa dari segi infrastruktur perseroan sebenarnya siap untuk reaktivasi.

Namun kata Prama, faktor ketidakpastian pasar ini membuat POLY harus mengkaji ulang rencana tersebut. "Karena Bila pasar memburuk maka pasti kami bakal stop (produksi PTA) lagi. Itu yang ingin kami hindari," terangnya.

Menurutnya pabrik akan berjalan ketika keadaan pasar sudah normal, setidaknya sampai market dapat diprediksi dengan lebih baik. Mengenai proyeksi bisnis, sampai akhir tahun 2018 ini POLY mengestimasikan pendapatan bersih di US$ 480 juta.

Nah, dari 2018 ke 2019, menurut Prama setelah mempertimbangkan keadaan global dan tahun politis, perseroan menargetkan secara konservatif saja. "Dari proyeksi US$ 480 juta di 2018 menjadi US$ 506 juta pada akhir 2019 nanti," sebutnya.

Sedangkan mengenai bottomline, perseroan mengharapkan angka yang positif di tahun depan dimana beberapa tahun belakangan masih terganjal rugi. Situasi dengan perang dagang AS-China saat ini diakui manajemen memungkinkan terjadinya dumping. Untuk itu perseroan berusaha keras mempertahankan kualitas produk serta melakukan efisiensi di penggunaan energi.

Di saat rata-rata industri hulu tekstil mempunyai utilitas 85%, POLY mempunyai utilitas sebesat 90% di tahun ini dan mengupayakan proyek penambahan mesin yang lebih efisien. Saat ini POLY tercatat memiliki kapasitas terpasang untuk polymer 330.000 ton per tahun, sementara benang filamen 197.000 ton per tahunnya.

Mengulik laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih POLY tercatat tumbuh 24% yoy sampai kuartal tiga 2018 ini menjadi US$ 356 juta. Dimana pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan bersih perseroan hanya senilai US$ 286 juta.

Sampai kuartal tiga tersebut, perusahaan juga memperoleh laba kurs senilai US$ 6,6 juta, dimana pada triwulan ketiga tahun lalu POLY mendapatkan rugi selisih kurs hingga US$ 2,43 juta. Alhasil laba komprehensif tahun berjalan POLY tercatat senilai US$ 16,78 juta, melejit setelah merugi di periode yang sama tahun lalu US$ 5,97 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×