kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Asita Respon Positif Rencana AirAsia Buka Rute Baru ke Thailand


Selasa, 03 November 2009 / 10:45 WIB
Asita Respon Positif Rencana AirAsia Buka Rute Baru ke Thailand


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menanggapi positif rencana PT Indonesia AirAsia membuka dua rute penerbangan baru dari Jakarta dan Medan menuju Phuket, Thailand

Sesuai rencana, hari ini manajemen AirAsia akan meresmikan dibukanya rute baru tersebut. CEO Thai AirAsia, Tassapon Bijleveld dan CEO Indonesia AirAsia, Dharmadi, dijadwalkan akan memberikan penjelasan mengenai prospek bisnis rute baru tersebut.

"Selama ini kami kesulitan meminta maskapai untuk membuka rute-rute baru. Bila AirAsia mau terbang ke Thailand, jelas itu kabar bagi buat kami," kata Ben Sukma, Ketua Umum Asita, Selasa (3/11). Dengan dibukanya rute baru tersebut, Ben melanjutkan, akan menjadi peluang bisnis tersendiri bagi anggota Asita untuk mendapatkan keuntungan.

Namun, Ben mengingatkan, agar AirAsia gencar melakukan promosi, mengingat saat ini arus kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) asal Thailand ke Indonesia dan rute sebaliknya, masih kurang. Maklum, selama ini Indonesia dan Thailand memang sama-sama mengandalkan wisata alam dalam menarik wisman berkunjung ke negaranya.

Pun demikian, kata Ben, risiko bisnis harus menjadi tanggung jawab pelaku usaha. "Jika AirAsia mau buka rute ke Thailand, tentu risikonya harus ditanggung sendiri oleh mereka. Sebab, sebagian besar wisman yang datang ke Indonesia berasal dari Jerman atau negara-negara di Eropa lainnya," tegas Ben.

Bahkan, tambah dia, menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru nanti, kebanyakan pengguna jasa biro perjalanan wisata justru berasal dari wisatawan lokal. Dengan begitu, pada akhir tahun tersebut, pebisnis jasa travel ataupun maskapai penerbangan, tidak serta-merta mudah mendatangkan banyak wisman ke Indonesia.

"Pada kuartal ketiga kemarin, kunjungan wisman kita baru sebanyak 4,6 juta orang. Nah, untuk mencapai target kunjungan wisman 6,5 juta orang hingga akhir tahun, tentu bukan perkara gampang. Sebab, itu artinya kita harus mendatangkan sekitar 2 juta wisman lagi dalam waktu yang tersisa di tahun ini," papar Ben.

Berkaca dari kenyataan tersebut, Ben menyarankan, agar pemerintah menggencarkan promosi lebih awal, jika pada tahun depan ingin mencapai target kunjungan wisman sebanyak 7 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×