kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asyik, Pertamina diskon harga Pertamax dan Dex 30%


Jumat, 01 Mei 2020 / 03:00 WIB
Asyik, Pertamina diskon harga Pertamax dan Dex 30%


Reporter: Filemon Agung | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina belum menunjukkan tanda-tanda bakal menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Tapi, mereka memberikan diskon sebesar 30% untuk pembelian Pertamax dan Dex series.

"Untuk Ramadan ini kami berikan diskon 30%. Kan, itu harganya sudah lebih rendah dari kalkulasi yang beredar di publik," kata Direktur Pertamina Nicke Widyawati dalam video conference, Kamis (30/4).

Dia mencontohkan, Pertamax 92 yang saat ini harganya sebesar Rp 9.000 per liter. "Coba lihat, dari Rp 9.000, 30% berapa?," ujarnya 

Potongan harga tersebut berlaku mulai 27 April hingga 23 Mei 2020 mendatang. Dengan diskon 30%, maka harga Pertamax 92 yang saat ini Rp 9.000 seharusnya menjadi Rp 6.300 per liter.

Baca Juga: Ada ruang penurunan 25%, akankah harga BBM turun?

Kemudian, harga Pertamax turbo 98 yang sekarang Rp 9.850 per liter semestinya menjadi Rp 6.895 per liter. Lalu, harga Pertamina Dex yang kini Rp 10.200 per liter menjadi Rp 7.140 per liter.

Lantaran stok melimpah, Nicke pun mengajak masyarakat untuk memborong BBM. "Ayo, kalau memang ada yang mau beli BBM sekarang, nimbun ayo, diskon 30% sekarang," sebut dia.

Sebelumnya, mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menghitung, harga Pertamax akan turun pada awal Mei jadi sekitar Rp 7.000 per liter.

Hitungannya mengacu ke aturan main dan formula harga BBM yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 62K/MEM/2020 yang terbit 28 Februari lalu.

Dan, Nicke memastikan di tengah pandemi virus corona baru yang menurunkan permintaan BBM, layanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih tetap akan berjalan.

Baca Juga: Rudi Rubiandini beberkan untung rugi penurunan harga BBM

Pertamina mencatat, penurunan permintaan BBM mencapai 25% secara nasional. Bahkan, sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bandung, penurunannya hingga di atas 50%.

"Jika kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) diberlakukan di daerah-daerah lain, maka akan ada penurunan demand (BBM) signifikan," ungkap Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×