Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan salah satu program pembangunan dari Presiden Joko Widodo yang meyakini bahwa Indonesia bisa mewujudkan visi menjadi negara maju.
Namun perbedaan kualitas pendidikan antar-daerah di Indonesia masih sangat tinggi. Fasilitas dan kualitas pengajaran di daerah terpencil seringkali sangat tidak memadai jika dibandingkan dengan di pusat perkotaan.
Hal ini mendorong PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) untuk berperan aktif memastikan pendidikan yang berkualitas, khususnya di tingkat usia dini dan tingkat dasar di seluruh wilayah operasi perusahaan agar para siswa dapat menjadi SDM yang berkualitas di masa mendatang.
Group Head Sustainability and Coporate Communications ANJT Nunik Maharani menjelaskan, bahwa ANJT telah merancang berbabgai program Pengembangan Bertanggung Jawab dalam kontribusi terhadap pencapian tujuan pembangunan berkelanjutan (SGD).
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) akan jual sisa saham treasuri ke pihak afiliasi
Salah satu program pengembangan yang dilakukan ANJT berfokus pada peningkatan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak karyawan serta masyarakat setempat di seluruh wilayah operasi. Hal ini sesuai dengan SGD 4 yakni pendidikan berkualitas khususnya untuk mencapai pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara untuk semua.
“Salah satu program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) bekerja sama dengan Yayasan Alirena yang kami lakukan ada di desa Sumano dan Benawa, Sorong Selatan, Papua Barat,” tambah Arianto Wibowo selaku Head of Community Involvement and Development (CID) ANJT dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/7).
Arianto melanjutkan, bahwa ada 3 aspek utama dalam program ini yakni pertama meningkatkan sistem dan penyelenggaraan pendidikan dini formal, kedua meningkatkan kapasitas guru lokal dan ketiga mendidik orang tua.
“Program ini bertujuan menumbuhkan rasa kepemilikan, pelayanan PAUD dan TK dengan memahami kearifan serta adat istiadat setempat,” katanya.
Berdasarkan data pada tahun 2020, di desa Benawa terdapat 34 anak terdaftar di PAUD dan 26 anak di TK (total 60 anak) sebagai penerima manfaat, sedangkan di desa Sumano terdapat 30 anak terdaftar di PAUD dan 18 anak di TK (total 48 anak) sebagai penerima manfaat program.
Arianto juga mengatakan, bahwa pendidikan adalah jendela menuju kemajuan masa depan. ANJT melalui Yayasan Pendidikan Austindo Nusantara Jaya Agri mengelola enam sekolah di seluruh perkebunan Sumatra dan Kalimantan.
“Mulai dari taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Pertama, pada tahun 2020 terdapat 1.644 siswa yang diajar oleh 60 guru,” jelas dia.
Program pengembang lain yang dikembangkan oleh ANJT yakni Rumah Baca Juara yang dikelola oleh anak perusahaan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) di Belitung Timur.
“Rumah baca juara jnj bertujuan agar anak-anak dapat lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya dalam kelompok kecil. Saat ini, pengunjung yang diperbolehkan menggunakan fasilitas Rumah Baca Juara hanya anak-anak karyawan karena peraturan jaga jarak sosial,” tuturnya.
Adapun program pengembangan lainnya yakni program akses terhadap layanan kesehatan sesuai dengan SGD 3 (kehidupan sehat dan sejahtera). ANJT menyediakan layanan kesehatan untuk balita yang mencakup imunisasi dasar dan saran kesehatan umum bagi bayi dan anak yang diberikan kepada orang tua.
“Untuk mengidentifikasi dan mencegah stunting, kami memantau status gizi dan tumbuh kembang balita, serta memberi makanan tambahan jika diperlukan. Secara rutin perusahaan juga menyelenggarakan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pemerintah setujui POD Lapangan Tanjung Enim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News