kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana minat pemain otomotif terhadap pasar kendaraan listrik Indonesia?


Kamis, 17 Desember 2020 / 20:51 WIB
Bagaimana minat pemain otomotif terhadap pasar kendaraan listrik Indonesia?
ILUSTRASI. Karyawan melakukan pengisian daya pada mobil listrik BMW i3s di kawasan Meruya, Jakarta, Jumat (2/10/2020).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

Direktur Utama  PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, saat in bus listrik hasil pengembangan perusahaan dan BYD Auto telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas, serta lulus teknis uji coba secara komersial oleh Trans Jakarta.

Saat ini, BNBR tengah melalui BA tengah membangun unit ketiga bus listrik di sebuah perusahaan karoseri lokal. Unit bus listrik yang dibangundiperuntukkan untuk digunakan di jalur BRT Trans Jakarta.

Selain itu, berkomunikasi dengan pemerintah-pemerintah daerah berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali untuk menjajaki kemungkinan penggunaan bus listrik perusahaan di provinsi-provinsi tersebut.

“Kami berharap setelah uji coba selesai di semester 2 2020 ini tidak lama lagi purchase order massal bisa datang,” kata Anindya dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual, Kamis (17/12).

Lebih lanjut, Anindya mengatakan bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bus listrik yang dikembangkan oleh perusahaan telah mencapai 35%. Perusahaan berharap, angka tersebut bisa terus ditingkatkan.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) siapkan armada 10.000 taksi listrik di tahun 2025

Meski begitu, pemain otomotif lainnya masih tampak hati-hati dalam menjajal pasar otomotif kendaraan listrik di Indonesia. Direktur Sales & Marketing PT Nissan Distributor Indonesia, Tan Kim Piauw mengaku belum bisa mengonfirmasi ada tidaknya rencana Nissan untuk melakukan produksi kendaraan listrik di Indonesia.

“Investasi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan kesiapan dari berbagai pihak, tidak hanya Nissan sebagai pabrikan tapi juga supplier dan pemerintah,” kata Tan kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12).

Meski belum buka-bukaan soal rencana produksi, Nissan melihat bahwa prospek pasar kendaraan listrik di Indonesia cukup cerah. Hal ini salah satunya didorong oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

Saat ini, Nissan sendiri telah memasarkan Nissan Kicks e-POWER di Indonesia. Kendaraan sport utility vehicle (SUV) yang pasokannya saat ini didatangkan dari Thailand. Ke depan, Nissan masih berencana memboyong kendaraan-kendaraan listrik unggulannya ke Indonesia.

“Kami sedang melakukan studi terkait kendaraan listrik setelah Nissan Kicks e-POWER, akan diinformasikan ketika waktu peluncur akan tiba,” ujar Tan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×