kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahan baku sulit, bisnis Lotte Chemical terganggu


Jumat, 27 Mei 2016 / 11:51 WIB
Bahan baku sulit, bisnis Lotte Chemical terganggu


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kesulitan memperoleh bahan baku petrokimia membuat kinerja PT Lotte Chemical Titan Tbk tak menggembirakan. Selain masalah pasokan bahan baku, penurunan harga petrokimia juga menurunkan penjualan produsen petrokimia asal Korea Selatan tersebut. 

Direktur Manufaktur Lotte Chemical Jojok Hadrijanto bilang, seretnya pasokan bahan baku tahun lalu menurunkan volume penjualan sebesar 9%. 

Masalah makin rumit ketika penurunan volume penjualan disertai penurunan harga jual petrokimia sebesar 19%. Alhasil, penjualan Lotte Chemical pada 2015 turun 27% menjadi US$ 457 juta.

Tak hanya itu, dalam tiga bulan pertama tahun 2016, masalah tersebut masih terjadi. Akibatnya, penjualan emiten berkode saham FPNI tersebut turun 10,9% menjadi US$ 110 juta pada kuartal pertama 2016 ketimbang periode yang sama tahun 2015 senilai US$ 123 juta.

Meski begitu, Jojok optimistis, penjualan Lotte Chemical sampai akhir tahun ini bisa membaik atau naik 5%.

Selain itu, Jojok mematok laba tahun ini naik 133% menjadi US$ 7 juta ketimbang laba tahun lalu US$ 3 juta. "Ada Prediksi ketersediaan bahan baku sudah kembali normal," kata Jojok Kamis (26/5).

Jika pasokan bahan baku normal, FPNI menyusun rencana menambah produksi menjadi 400.000 ton dari realisasi produksi tahun lalu sebanyak 319.000 ton. Adapun sepanjang kuartal I-2016, produksinya baru 80.000 ton-90.000 ton. "Utilisasinya kira-kira 90%," kata Jojok. 

Asal tahu saja, kapasitas terpasang pabrik Lotte Chemical mencapai 450.000 ton per tahun. Untuk mencapai target produksi, Lotte Chemical menganggarkan belanja modal US$ 4 juta– US$ 5 juta untuk memperbarui dan merawat mesin dan alat.

Soal pemasaran, Lotte Chemical tidak tertarik menambah pasar ekspor baru. Sebab, Lotte Chemical fokus menyasar pasar yang ada, seperti Malaysia dan China. "Semakin jauh negara yang dituju, semakin besar cost kami," ujar Jojok. 

Selain ekspor, Lotte Chemical sejatinya masih mengandalkan pasar domestik yang berkontribusi ke penjualan paling besar yakni 87%. Terkait dengan komitmen penambahan investasi sebesar US$ 4 miliar untuk menambah pabrik baru di Cilegon, Jojok bilang saat ini mereka masih terganjal masalah tanah.

Jika masalah tanah untuk lokasi pembangunan pabrik beres, manajemen Lotte Chemical bisa langsung melakukan uji kelayakan pabrik yang dilakukan dalam tempo dua tahun. "Kami harapkan tahun 2018 sudah mulai dibangun pabriknya," terang Jojok.

Dalam rencana, pabrik membutuhkan lahan 85 hektare, karena terdiri dari 9 pabrik. Adapun lokasi pabrik yang diincar Lotte Chemical berada di area industri Krakatau Steel di Cilegon. Untuk pabrik baru tersebut, Lotte Chemical menyusun rencana produksi sebanyak 1 juta ton produk petrokimia per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×