kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Bahana ditugasi kaji holding BUMN migas


Kamis, 11 Februari 2016 / 18:20 WIB
Bahana ditugasi kaji holding BUMN migas


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah gencar membentuk perusahaan induk (holding company) di berbagai sektor industri termasuk industri minyak dan gas (migas).

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan telah menunjuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) untuk mengkaji rencana pembentukan holding BUMN migas.

BPUI yang memiliki anak usaha di bidang aset manajemen dan sekuritas memiliki kompetensi untuk menjalankan tugas itu.

"Kami memang sedang studi dari internal BUMN untuk memetakan industri migas BUMN dan apa saja yang harus kami lakukan,"kata Edwin pada Kamis (11/2) di sela acara peluncuran Universitas Pertamina di kawasan Jakarta Selatan.

Edwin bilang Bahana telah melakukan pertemuan dengan direksi dari PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Kemungkinan besar Bahana bisa menyelesaikan kajian holding BUMN tersebut pada Februari 2016 untuk nantinya diserahkan kepada Kementerian BUMN.

Sambil menunggu kajian dari Bahana, Edwin bilang pemerintah terus berusaha mendorong sinergi antara Pertamina dan PGN yang sudah dilakukan pada awal tahun 2016.

Sinergi yang diinisiasi oleh pemerintah ini dilakukan agar Pertamina dan PGN tidak saling berbenturan dalam elakukan investasi.

Jika kedua perusahaan plat merah tersebut ingin melakukan investasi di tempat yang sama, maka Kementerian BUMN yang akan memutuskan.

Seperti proyek pembangunan pipa gas Duri-Dumai yang diminati oleh kedua perusahaan baik PGN dan Pertamina melalui anak usahanya yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).

Edwin bilang proyek Duri-Dumai tidak akan saling berbenturan karena kedua perusahaan memiliki tujuan investasi yang berbeda.

Menurut Edwin, Pertamina hanya akan membangun pipa gas untuk kepentingan perusahaan yaitu mengalirkan gas untuk kilang yang berada di Dumai.

Sementara PGN akan membangun pipa gas untuk industri, rumah tangga, dan transportasi.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto bilang Pertamina memang sedang merancang untuk menjadi perusahaan induk yang lebih luas di bidang energi yang akan dilakukan secara bertahap.

Saat ini fokus Pertamina adalah bisa menjadi perusahan induk di bidang migas untuk ke depannya mengambil peran sebagai perusahaan induk di sektor energi lainnya.

Untuk bisa mewujudkan aksi tersebut, Dwi bilang perseroan akan membentuk kelompok-kelompok khusus seperti kelompok upstream, kelompok midstream, dan kelompok downstream yang akan dikembangkan juga untuk bisa bergerak di sektor petrokimia.

Namun dalam melakukan pembentukan holding, Pertamina belum akan melakukan buyback saham PGN.

Dwi bilang Pertamina perlu melihat strategi dan langkah yang tepat agar bisa menciptakan nilai tambah (added value) bagi perusahaan.

"Added value itu bisa bicara sinergi, bisa monetisasi terhadap aset sehingga kami bisa berinvestasi lebih besar lagi. Jadi ini menjadi bagian yang perlu dipelajari lebih dalam,"kata Dwi.

Saat ini pihaknya memang sedang fokus untuk melakukan transformasi organisasi.

Caranya dengan merestukturisasi perseroan dimana Pertamina menjadi perusahaan induk dan menjadikan unit-unit bisnisnya menjadi sister company atau subsidiaries.

Kemudian mendorong agar subsidieries melantai di bursa saham dan menjadi perusahaan publik.

"Itu restrukturisasi organisasi yang akan kami lakukan sebagai bagian dari transformasi Pertamina,"ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×