Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah memutuskan untuk meniadakan sementara penerapan barcode untuk pembelian BBM subsidi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurutnya, peniadaan barcode BBM subsidi ini diambil demi mencegah penumpukan dan antrean panjang di SPBU di lokasi bencana.
“Saya memutuskan untuk barcode sementara, untuk menghindari penumpukan dan antrean, kita tiadakan di daerah-daerah bencana,” ujar Bahlil di Istana, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Selain itu, Bahlil memastikan stok BBM di wilayah terdampak sementara ini mencukupi kebutuhan untuk 7 hingga 8 hari.
Baca Juga: Bahlil Pastikan Stok BBM Nataru 2026 Cukup, Pertamina Tambah Pasokan
Hanya saja, Bahlil mengakui sejumlah daerah mengalami keterlambatan distribusi BBM akibat akses jalan yang terputus.
“Tapi memang di beberapa daerah yang jalannya putus, mobilisasi BBM-nya terkendala. Karena itu, kita sebagian pakai genset, sebagian ada pakai tangki, dan terus dilakukan,” tuturnya.
Bahlil mengeklaim pemerintah terus mencari berbagai cara untuk memastikan suplai BBM tetap tersedia bagi warga.
Dia menyampaikan, penggunaan tangki tambahan dan genset dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan darurat.
Sedangkan untuk wilayah Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Bahlil melaporkan bahwa kondisi penyaluran BBM di sana sudah mulai pulih.
Baca Juga: Bahlil Ungkap Bakal Tindak Tegas Tambang yang Salahi Aturan di Sumatera
Bahkan, beberapa SPBU sudah bisa beroperasi 24 jam di Tapteng.
“Kalau di Tapteng-nya sendiri, sebagian pompa bensin sudah beroperasi 24 jam,” kata Bahlil.
Selanjutnya: Edukasi Nakes: Kunci Atasi Tantangan Bayi Prematur di Indonesia
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













