kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.262   -51,75   -0,71%
  • KOMPAS100 1.113   -8,46   -0,75%
  • LQ45 882   -9,09   -1,02%
  • ISSI 222   -0,64   -0,28%
  • IDX30 453   -5,28   -1,15%
  • IDXHIDIV20 546   -6,98   -1,26%
  • IDX80 127   -1,03   -0,80%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,07   -1,36%

Baja Indonesia tak kena safeguard Malaysia


Selasa, 18 Juli 2017 / 21:00 WIB
Baja Indonesia tak kena safeguard Malaysia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah Malaysia melalui perwakilannya di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengumumkan pengecualian Indonesia dari pengenaan safeguard atas produk impor steel concrete reinforcing bar (rebar) ke Malaysia.

Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri mengungkap keputusan tersebut berdasarkan penyelidikan yang telah dimulai sejak 2016. "Pengecualian Indonesia dari pengenaan tindakan safeguard sebesar 13,43% ini diberlakukan secara bertahap selama tiga tahun, terhitung sejak 14 April 2017 hingga 13 April 2020," terang Oke seperti yang dikutip dalam siaran pers, Selasa (18/07).

Oke berpendapat, hal ini dapat terjadi berkat upaya Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri khususnya Direktorat Pengamanan Perdagangan yang melakukan pembelaan dalam bentuk penyampaian sanggahan.

“Sanggahan tersebut didasarkan oleh volume impor produk terkait ke Malaysia dari Indonesia yang tergolong negligible atau di bawah 3% dari total volume impor produk terkait Malaysia sebagaimana ditentukan dalam Article 9.1 Agreement on Safeguard,” jelas Oke.

Selain produk Rebar, Pemerintah Malaysia juga mengecualikan produk steel wire rods dan deformed bar in coils Indonesia dari tindakan safeguard sebesar 13,90%. Pengecualian ini akan diberlakukan secara bertahap hingga tahun 2020.

Oke mengatakan, Indonesia yang meminta langsung pengecualian produk wire rod dari pengenaan safeguard pada forum Public Hearing pada Agustus 2016, di Kuala Lumpur. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan volume impor wire rod dari Indonesia ke Malaysia tidak lebih dari 3%.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor produk wire rod Indonesia ke Malaysia pada Januari-Maret 2017 lebih tinggi daripada nilai ekspor produk wire rod selama 1 periode penuh tahun 2016, yaitu mencapai US$ 1,4 juta atau sekitar 2.800 ton dibandingkan US$ 16 ribu atau 939 ton pada tahun 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×