Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) membukukan rugi bersih pada tahun 2024 sebesar Rp 4,46 miliar. Membaik 86% secara year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yang mencetak kerugian sebesar Rp 31,93 miliar.
Ada pun, MBTO juga mencatat di mana penjualan mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,2% yoy, dari yang mulanya Rp 418,52 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 431,60 miliar pada tahun 2025.
"Jadi sudah ada perbaikan yang sangat-sangat signifikan. Walaupun tentunya menjadi pekerjaan rumah kami juga untuk kinerja di 2025," tutur Direktur Utama MBTO, Bryan David Emil, dalam paparan publik MBTO, Kamis (26/6).
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Manfaatkan Momentum Ramadan untuk Maksimalkan Kinerja 2025
Menurut catatan MBTO, penjualan disokong oleh segmen produk kosmetik yang menyumbang Rp 181,4 miliar. Disusul segmen produk jamu dengan penjualan Rp 95 miliar, dan kategori lain-lain menyumbang Rp 250,1 miliar.
Tahun lalu, MBTO berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 173,38 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 145,79 miliar
"Di tengah dinamika global dan tantangan ekonomi nasional, perseroan tetap mencatatkan pertumbuhan positif dan menatap tahun 2025 dengan optimisme," lanjutnya.
MBTO menargetkan peningkatan penjualan bersih sebesar 17%, atau mencapai sekitar Rp 507 miliar di 2025 dari realisasi net sales Rp 431 miliar di 2024.
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Tetap Optimis Targetkan Kenaikan Pendapatan 10% di 2025
Bryan juga membeberkan mengenai key adventage perusahaan yang turut mendongkrak kinerja perusahaan di tahun 2024 lalu ialah dengan adanya brand legacy yang telah dimiliki MBTO yakni SARIAYU yang telah menjadi merek terpercaya selama lebih dari 40 tahun.
Kemudian, RnD yang terintegrasi tren dan sains, portofolio kosmetik yang luas mulai dari kosmetik premium hingga herbal dan bahkan mencakup produk perawatan tubuh. Terakhir, pemasaran digital yang kini telah menjadi fokus perusahaan.
"Jadi kita masuk ke marketplace online di mana pertumbuhannya itu yang sangat-sangat luar biasa. Lalu digital fokus ada TikTok, ada Shopee, ada Tokopedia," tandasnya.
Selanjutnya: Diskon Tiket KA Disambut Pengguna, Ini 10 Kereta Api yang Jadi Favorit
Menarik Dibaca: Diskon Tiket KA Disambut Pengguna, Ini 10 Kereta Api yang Jadi Favorit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News