kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Bangun 30 hotel di bali, Crown terkendala lahan


Rabu, 24 Juni 2015 / 18:49 WIB
Bangun 30 hotel di bali, Crown terkendala lahan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengembang asal Australia, Crown Group akhirnya terus memperluas ekspansinya di Indonesia. Selain akan membangun kawasan terpadu di Jakarta, perseroan juga akna melakukan mendirikan sejumlah proyek di Bali.

Chief Executive Officer (CEO) Crown Group, Iwan Sunito mengatakan, ekspansi ke Bali merupakan impian bagi Crown sejak dulu. Menurutnya, jika pengembang sudah masuk ke Bali maka pengembang tersebut akan lebih dikenal, baik masyarakat lokal maupun internasional.

Crown akan masuk ke pasar properti Bali, dengan mendirikan hotel. Tidak tanggung-tanggung, perseroan ini berencana untuk membangun 20 hotel hingga 30 hotel di Bali.

Saat ini Crown masih mengkaji lahan yang tersedia sehingga belum bisa menentukan kapan tepatnya rencana tersebut direalisasikan. "Tapi itu rencana ke depan. Jika kami sudah memiliki lahan di sana baru kami bisa lakukan," kata Iwan.

Belum adanya lahan di Bali untuk digarap, dikarenakan perseroan kesulitan dalam memperoleh sertifikasi tanah. "Banyak lahan yang bisa digarap dan dibangun proyek baru, tetapi para pengembang kesulitan karena lahan tersebut memiliki sertifikat ganda atau merupakan tanah sengketa. Mau digarap pun tidak bisa karena tidak jelas kepemilikan lahannya," tutur Iwan.

Untuk itu, Iwan pun berharap pemerintahan baru bisa segera menyelesaikan masalah kepemilikan lahan ini. Dengan begitu, para pengembang bisa dengan mudah membangun proyek baru.

Saat ini Crown Group baru memiliki lahan 11 hektare di Jakarta. Lahan tersebut rencananya akan dibangun proyek Superblok yang terdiri dari apartemen, perkantoran, dan shopping center dengan nilai mencapai Rp 10 triliun.

Saat ini perseroan baru menyelesaikan desain bangunan dan tengah menunggu izin pembangunan proyek tersebut."Jika izinnya sudah keluar maka akan kami bangun. Kemungkinan besar sekitar satu atau dua tahun mendatang baru kami bangun," kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×