Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -BALI. Pertamina menggagas Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Bengkala untuk membangun kemandirian masyarakat adat Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pembangunan KEM Bengkala dimulai tahun 2015 dan dirancang selama lima tahun, sehingga tahun 2020 diharapkan masyarakat adat Desa Bengkala, bisa tumbuh maju dan mandiri.
Baca Juga: Pertamina cegah penyebaran virus HIV/AIDS di Bali
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, menyatakan, untuk menyukseskan KEM Bengkala, dalam tiga tahun terakhir, Pertamina melalui DPPU Ngurah Rai Bali, telah menggelontorkan dana CSR sekitar Rp 1,31 Miliar.
“KEM Kolok Bengkala sebagai komitmen Pertamina turut serta mewujudkan mimpi masyarakat adat Desa Bengkala untuk mandiri dan sejahtera, serta sekaligus meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan masyarakatnya,” ujar Rustam dalam siaran pers hari ini.
Menurut Rustam, Desa Bengkala yang berpenduduk 3000-an orang ini, merupakan desa adat yang unik, karena memiliki komunitas Kolok yang jumlahnya sekitar 50 orang. Kolok dalam bahas Bali artinya tuli – bisu, karena dari jumlah penduduk desa Bengkala, sebanyak 2 persen lahir dalam keadaan tuli – bisu.
Bengkala pun tercatat merupakan desa yang memiliki komunitas Kolok yang unik di dunia, karena memiliki bahas isyarat sendiri yang berbeda dengan Bahasa Isyarat Indonesia (BSI) maupun International Sign Language (ISL). Karena itu, Desa Bengkala pun kerap disebut Desa Kolok.
KEM Kolok Bengkala, lanjut Rustam, pertama kali dibangun di atas lahan seluas sekitar 3 hektar di Dusun Kelodan, sehingga KEM ini sering juga disebut dengan KEM I Kelodan. Pertamina kemudian melanjutkan pembangunan KEM kedua yang dikembangkan di Dusun Banjar Kajanan.
Berbagai fasilitas yang dibangun di area KEM, antara lain bale bengong (gazebo), wantilan (gazebo utama), bale tenun, dapur, rumah adat Kolok, rumah pemilik lahan, kamar mandi, sumur penampung air, kandang-kandang untuk hewan ternak dan lahan untuk menanam sayur di musim penghujan.
Baca Juga: Wamen ESDM Arcandra Tahar resmikan 6 titik BBM satu harga di Kepulauan Nias
Pertamina juga membangun dua buah embung besar sebagai sumber air bersih, sarana ibadah, balai warga serta rumah layak huni bagi Komunitas Kolok.