kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun smelter di Sulteng, Cerindo dipasok PLN listrik 35 juta VA


Kamis, 05 Juli 2018 / 13:15 WIB
Bangun smelter di Sulteng, Cerindo dipasok PLN listrik 35 juta VA
ILUSTRASI. Pasokan Listrik PLN


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat (Sulselrabar) menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI). Perusahaan yang dikenal dengan nama Cerindo ini salah satu perusahaan tambang skala nasional yang tengah membangun pabrik pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, Bambang Yusuf mengatakan, Cerindo merupakan pelanggan premium platinum PLN terbesar di Indonesia bagian Timur dengan total daya sebesar 350 Juta VA yang disuplai dari tegangan tinggi sebesar 150.000 volt.

Realisasi daya ini akan berlangsung dalam tiga tahapan. Untuk tahap awal yang direalisasikan sebesar 118 juta VA yang akan dimulai pada Januari tahun 2020. Tahap kedua pada Juni 2020 sebesar 100 juta VA, dan tahap ketiga pada bulan Juni 2021 sebesar 150 juta VA.

Menurut Bambang, pelanggan premium platinum seperti Cerindo ini akan menjadi prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik tanpa padam dan akan mendapat kompensasi apabila mengalami pemadaman di luar rencana.

“PLN Sulselrabar berkomitmen penuh untuk mendukung industri skala nasional yang dibangun oleh PT Ceria demi menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional,” terangnya melalui siaran pers yang diterima, Kamis (5/7).

Direktur PT CNI Derian Sakmiwata mengungkapkan, untuk mendukung kegiatan industri smelter nikel PT CNI yang pembangunannya bertahap dibutuhkan pasokan daya listrik yang cukup besar dan memadai.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, kata Derian, PT CNI harus mengambil langkah untuk mendirikan pembangkit listrik sendiri kendati membutuhkan investasi yang sangat besar.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan PT PLN yang siap mensuplai listrik dengan daya besar untuk mendukung industri yang sedang kami bangun," jelasnya.

Selain dukungan PT PLN, Derian juga berharap pembangunan smelter yang sedang dilakukan oleh PT Ceria mendapat dukungan penuh dari semua pihak, utamanya pemerintah, baik di daerah maupun di tingkat pusat.

PT CNI yang baru beroperasi di akhir tahun 2017, dengan wilayah IUP seluas 6.785 hektare sudah menyerap tenaga kerja sekitar 900 orang yang 70%-nya merupakan tenaga kerja lokal setempat.

“Kami berkeyakinan, industri smelter kami akan cepat beroperasi sesuai jadwal yang direncanakan jika didukung ketersediaan pasokan listrik yang memadai,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×