Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Meski begitu Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, banjir tersebut tidak berpengaruh terhadap stok beras nasional.
"Dari yang terkena banjir 10.081 hektare, yang puso (gagal panen) hanya 27,5 hektare. Itu sedikit sekali," jelas Gatot kepada KONTAN, Minggu (3/11).
Hal senada pun disampaikan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Harsono. Menurutnya dengan adanya banjir di daerah-daerah tertentu belum berpengaruh terhadap stok pangan nasional beli. Pasalnya saat ini masih dalam masa tanam.
"Pengaruhnya belum bisa dinilai, sebenarnya pengaruhnya juga tergantung intensitas dan luasan sawah yang terkena. Kalau sekarang banjir, karena masih dalam masa tanam jadi nantinya petani harus tanam lagi," terang Dwi.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa masalah banjir ini perlu diperhatikan pada Februari dan Maret mendatang. Hal ini karena saat itu merupakan masa-masa panen. Menurutnya, bila banjir terjadi pada saat itu maka tidak ada yang bisa diperbaiki.
"Yang harus diperhatikan adalah banjir di Februari dan Maret karena bisa berpotensi menurunkan produksi gabah. Kalau rusak ya rusak," kata Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News