kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak proyek pembangkit ditunda, investasi listrik masih minim


Kamis, 25 Oktober 2018 / 18:58 WIB
Banyak proyek pembangkit ditunda, investasi listrik masih minim
ILUSTRASI. Gardu induk PLTU-PLTGU Tambak Lorok


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

Salah satu alasan banyaknya proyek pembangkit listrik EBT yang tidak berjalan karena regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Fabby menyebut Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 tahun 2017 membuat pembangkit listrik EBT tidak bankable.

"Kalau untuk proyek EBT yang tidak jalan penyebabnya adalah proyek-proyek tersbeut tidak bankable. Salah satu faktor yang membuat proyek tidak bankable adalah aturan regulasi Permen ESDM 50/2017," imbuh Fabby.

Menurut Fabby, Permen ESDM ini juga yang membuat proses penetapan Daftar Penyedia Tetap )DPT) yang merupakan proses pra-kualifikasi molor. "Akibatnya lelang proyek-proyek EBT PLN tahun 2018 terlambat dilakukan. Ini juga menyebabkan investasi tidak optimal," katanya.

Investasi sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi hingga kuartal III memang belum maksimal. Kementerian ESDM mencatat investasi sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar US$ 800 juta atau 40% dari target US$ 2 miliar.

Selain ketenagalistrikan, sektor minerba juga mencatat realisasi investasi yang tidak cemerlang hingga kuartal III 2018. Realisasi investasi sektor minerba baru mencapai sebesar US$ 1,6 miliar atau 25,8% dari target US$ 6,2 miliar.

Ditanya mengenai hal ini, Direktur Jenderal Minerba, Bambang Gatot Ariyono mengatakan masih mininya realisasi investasi minerba cuma karena masalah pencatatan saja. Makanya Bambang menyebut Ditjen Minerba belum ada rencana merubah kebijakan dan regulasi demi meningkatkan investasi.

"Nanti itu realisasinya banyak yang belum melaporkan. (Akhir tahun) sesuai target lah. Kemarin banyak laporan perusahaan yang belum masuk saja, itu belum semuanya," kata Bambang.

Sementara itu, investasi di sektor migas masih jauh lebih baik dibanding sektor lainnya. Hingga akhir September 2018, sektor migas mencatatkan realisasi investasi sebesar US$ 8 miliar atau sebesar 47,61% dari target tahun ini US$ 16,8 miliar.

Total realisasi investasi sektor energi dan minerba hingga kuartal III 2018 sebesar sebesar US$ 15,2 miliar. Realisasi tersebut baru 40,86% dari target investasi tahun ini yang ditetapkan US$ 37,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×