kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bayar utang, Tirta Mahakam Resources (TIRT) cari pinjaman ke perusahaan afiliasi


Jumat, 28 Agustus 2020 / 19:16 WIB
Bayar utang, Tirta Mahakam Resources (TIRT) cari pinjaman ke perusahaan afiliasi
ILUSTRASI. Pengiriman produk kayu PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) mencari pinjaman ke perusahana afiliasi untuk pelunasan utang bank dan pembayaran utang jatuh tempo. Selain itu, dana pinjaman ini juga akan dikantongi untuk cadangan kas demi mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Presiden Direktur TIRT Djohan Surja Putra mengatakan, pinjaman yang dilakukan Tirta Mahakam untuk mempertahankan kelangsungan usaha dengan mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman dari PT Harita Jaya (HJR) dan PT Long Bagun Putra (LBP) yang merupakan pihak afiliasi.

"Pinjaman ke Harita Jaya sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun dan Long Bagun Putra sebanyak-banyaknya US$ 6,5 juta atau setara Rp 90,35 miliar. Rencana penggunaan pinjaman untuk pembayaran utang dan sisanya digunakan untuk cadangan," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (28/8).

Baca Juga: Bisnis terdampak corona, ini upaya Tirta Mahakam Resource lunasi utang jatuh tempo

Melansir keterbukaan informasi TIRT di Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/8), transaksi afiliasi ini dilakukan untuk penyelesaian utang terhadap kreditur karena kondisi keuangan Tirta Mahakam yang diperkirakan tidak mampu membayar utang tersebut.

Adapun pinjaman dana dari Harita Jaya akan digunakan untuk pelunasan utang bank sebesar Rp 410,66 miliar dan pembayaran utang jatuh tempo sebesar Rp 123,48 miliar serta cadangan untuk mendukung kegiatan operasional sebesar Rp 312,74 miliar.

Lantas rencana pinjaman dana dari Long Bagun Putra akan digunakan sebagai cadangan kas untuk mendukung kegiatan operasional TIR yang sebesar Rp 21,56 miliar.

Berdasarkan analisis posisi keuangan setelah transaksi, current ratio TIRT meningkat dari 1,02x menjadi 13,21x. Berdasarkan analisis proyeksi keuangan TIRT dengan dilakukan transaksi rata-rata current ratio pada 2020-2024 meningkat dari -0,85x menjadi 3,87x. Artinya, hal ini mencerminkan likuiditas TIRT yang akan meningkat.

Asal tahu saja, selama pandemi corona bergulir, bisnis Tirta Mahakam terkoreksi.  Di semester I 2020, TIRT mencatatkan rugi bersih yang makin besar dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 321,84 miliar. Rugi berjalan yang tercatat di semester I 2020 ini disebabkan pendapatan Tirta Mahakam di semester I 2020 turun drastis hingga 62,24% yoy menjadi Rp 143,85 miliar.

Baca Juga: Terpukul corona, Tirta Mahakam Resource (TIRT) stop produksi dan PHK ratusan karyawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×