Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tarif Bea Keluar (BK) ekspor crud palm oil (CPO) diperkirakan turun menjadi 10,5% pada bulan November dari tarif BK Oktober sebesar 13,5%.
Perkiraan turunnya tarif BK ekspor CPO ini disampaikan oleh Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia GAPKI di Jakarta, Selasa (23/10).
Fadhil menyebutkan, turunnya tarif BK akan terjadi karena turunnya harga acuan CPO di bursa komoditi Rotterdam, Bursa Malaysia dan bursa komoditi Jakarta selama sebulan terakhir.
Pada akhir Agustus lalu, harga CPO di bursa komoditi berjangka di Malaysia sudah turun 29% karena prospek ekonomi yang melambat.
Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, mengeluarkan kebijakan tarif BK untuk ekspor CPO guna menggerakkan industri hilir CPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News