kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini sejarah Giant, raksasa ritel yang akan tutup seluruh gerainya mulai Juli 2021


Rabu, 26 Mei 2021 / 04:30 WIB
Begini sejarah Giant, raksasa ritel yang akan tutup seluruh gerainya mulai Juli 2021


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group berencana untuk menutup seluruh gerai hypermarket Giant di Indonesia per Juli 2021. Perusahaan ritel multiformat ini akan lebih fokus pada pengembangan bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. 

Melansir Kompas.id, Selasa (25/5/2021) Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menjelaskan, strategi bisnis ini bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah. 

Langkah ini diambil untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Fenomena ini juga terjadi di pasar global. 

Sebelum menutup seluruh gerainya, seperti apa perjalanan Giant di Indonesia? 

Baca Juga: Tidak ada gerai Giant lagi mulai akhir Juli

Sejarah Giant 

Mengutip laman Giant, nama merek Giant berasal dari Malaysia. Kisah Giant dimulai pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia dan diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974. 

Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia tapi juga Singapura dan Indonesia. Melansir laman Hero Group, Giant di Indonesia dibesarkan oleh perusahaan Hero Group. Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket. 

Baca Juga: Hero Group akan tutup seluruh gerai Giant pada Juli 2021

Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket. Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang. 




TERBARU

[X]
×