kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.329   11,00   0,07%
  • IDX 7.250   68,24   0,95%
  • KOMPAS100 1.071   12,84   1,21%
  • LQ45 845   10,25   1,23%
  • ISSI 216   2,61   1,22%
  • IDX30 435   4,67   1,09%
  • IDXHIDIV20 520   7,06   1,38%
  • IDX80 122   1,52   1,25%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   1,99   1,41%

Begini Strategi Metrodata (MTDL) Hadapi Sejumlah Tantangan di 2025


Rabu, 22 Januari 2025 / 09:58 WIB
Begini Strategi Metrodata (MTDL) Hadapi Sejumlah Tantangan di 2025
ILUSTRASI. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Amerika Serikat (AS) malakukan pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke sejumlah negara, termasuk Indonesia membuat sejumlah perusahaan bersiap. 

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi perangkat keras dan inovasi AI yang dikembangkan di AS. Pembatasan tersebut diperkirakan mulai berlaku pada April 2025, memicu kekhawatiran di berbagai sektor teknologi global. 

Randy Kartadinata, Direktur PT Metrodata Electronic Tbk (MTDL) menjelaskan bahwa meskipun peraturan ini akan mulai berlaku pada April mendatang, kebijakan ini belum berdampak langsung pada Metrodata. 

"Secara umum, kebijakan tersebut tidak mempengaruhi Metrodata secara langsung karena kami tidak menjual chip atau memproduksi produk sendiri. Fokus kami adalah mendistribusikan produk-produk IT dari berbagai principal (brand) global," ungkap Randy kepada KONTAN, Rabu (22/1).

Kata dia, MTDL, yang berfokus pada pengadaan produk IT, tidak terikat dengan satu jenis chip tertentu, sehingga dampak dari kebijakan tersebut minim. Randy juga mengungkapkan bahwa meskipun belum ada pembatasan yang berlaku, dampak jangka panjang terhadap perusahaan seperti MTDL diperkirakan akan minimal. 

"Kami memiliki lebih dari 100 mitra global dan tidak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap satu brand," tambahnya.

Selain itu, perkembangan teknologi chip AI yang terus berlangsung membuat negara-negara penghasil teknologi, selain AS, berlomba untuk memproduksi chip sendiri. Hal ini diyakini akan meningkatkan pasokan chip AI yang tersedia di pasar global.

Untuk mengatasi potensi kekurangan pasokan chip AI dan menjaga kestabilan rantai pasokan, MTDL telah mengambil langkah-langkah antisipatif. Dengan pendekatan ini, MTDL mampu memitigasi risiko kekurangan pasokan yang mungkin timbul akibat pembatasan ekspor.

"Kami bekerja sama dengan lebih dari 100 global brand dan memiliki portofolio produk yang sangat beragam. Langkah ini membantu kami menjaga kestabilan pasokan, baik itu chip ataupun produk IT lainnya," kata Randy. 

Seiring dengan pembatasan ekspor chip AI, MTDL juga tengah mengembangkan portofolio produk yang lebih luas, termasuk dalam bidang AI. "Kami terus menambah varian solusi teknologi yang kami tawarkan untuk tidak bergantung pada merk atau pelanggan tertentu. Ini juga berlaku dalam bidang AI, untuk memperluas basis pelanggan kami," terang Randy. 

Selain itu, MTDL berencana memperkuat kolaborasi dengan penyedia chip lokal atau negara lain guna menjaga kelangsungan operasional dan pertumbuhan bisnis di masa depan.

Dengan langkah-langkah yang adaptif dan portofolio yang beragam, Metrodata meanunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan pembatasan ekspor chip AI dari AS, serta tetap fokus pada pengembangan solusi teknologi untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.

Selanjutnya: Promo Rehat McD Khusus Rabu, Beli 5 Ayam Krispy Hanya Rp 50.000

Menarik Dibaca: Promo Rehat McD Khusus Rabu, Beli 5 Ayam Krispy Hanya Rp 50.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×