kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Begini strategi PLN untuk kerek pendapatan capai Rp 391,6 triliun di tahun 2021


Selasa, 25 Agustus 2020 / 13:40 WIB
Begini strategi PLN untuk kerek pendapatan capai Rp 391,6 triliun di tahun 2021
ILUSTRASI. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Ketiga, mengupayakan pemberlakuan wajib pasok dalam negeri alias Domestic Market Obligation (DMO) untuk batubara dan gas. Menurut Zulkifli, hal ini diperlukan dalam rangka menjamin kepastian biaya dan supply energi primer.

"Kami juga melaksanakan program efisiensi pemeliharaan dan optimalisasi persediaan," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli tidak membeberkan terkait proyeksi keuangan PLN hingga akhir tahun ini. Yang jelas dalam periode paruh pertama 2020, laba bersih PLN nyaris anjlok hingga 100%.

Baca Juga: Realisasi stimulus tagihan listrik pelanggan sosial, bisnis, industri Rp 257,7 miliar

Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, PLN mencatatkan pendapatan usaha Rp 139,78 triliun. Jumlah tersebut tumbuh tipis 1,64% dibandingkan pendapatan usaha selama semester pertama tahun lalu senilai Rp 137,53 triliun.

Pada paruh pertama tahun ini, beban usaha PLN juga turun 1,70% (yoy) menjadi Rp 149,92 triliun. Namun, PLN membukukan kerugian usaha sebelum subsidi dan pendapatan kompensasi senilai Rp 10,14 triliun menyusut 32,31% (yoy).

Setelah ada subsidi, PLN membukukan laba usaha Rp 14,88 triliun, merosot 41,26% (yoy). Tapi dari sisi bottom line, kinerja PLN tertekan setelah perusahaan pelat merah ini hanya meraup laba bersih Rp 251,61 miliar. Jumlah tersebut anjlok 96,56% dibandingkan laba semester I 2019 senilai Rp 7,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×