kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi PLN untuk kerek pendapatan capai Rp 391,6 triliun di tahun 2021


Selasa, 25 Agustus 2020 / 13:40 WIB
Begini strategi PLN untuk kerek pendapatan capai Rp 391,6 triliun di tahun 2021
ILUSTRASI. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) membidik pendapatan sebesar Rp 391,6 triliun pada tahun depan. Menurut Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, target tersebut diproyeksikan dalam rangka mencapai posisi kinerja keuangan tahun 2021 yang sehat, sehingga keberlanjutan operasional terus berjalan.

Lebih lanjut Zulkifli memaparkan sejumlah strategi PLN untuk menggenjot pendapatan. Pertama, dengan meningkatkan penjualan tenaga listrik untuk pelanggan besar. Kedua, meningkatkan penjualan tenaga listrik untuk pelanggan melalui program promo pemasaran.

"Selanjutnya dengan menjaga kecukupan pasokan listrik, serta memberikan tarif kompetitif untuk pelanggan industri sehingga mendorong konsumsi listrik dan mendorong roda perekonomian," papar Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (25/8).

Baca Juga: PLN melistriki lumbung udang terbesar se-Asia Tenggara

Sementara itu, PLN memproyeksikan beban pada tahun depan akan menyentuh Rp 378,2 triliun. Oleh sebab itu, Zulkifli menekankan bahwa pihaknya akan meningkatkan efisiensi melalui sejumlah cara.

Pertama, mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik dari pembangkit non Bahan Bakar Minyak (BBM). Kedua, menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit Energi Baru Terbarukan seperti Biofuel dan solar cell di daerah terpencil dan isolated.

Ketiga, mengupayakan pemberlakuan wajib pasok dalam negeri alias Domestic Market Obligation (DMO) untuk batubara dan gas. Menurut Zulkifli, hal ini diperlukan dalam rangka menjamin kepastian biaya dan supply energi primer.

"Kami juga melaksanakan program efisiensi pemeliharaan dan optimalisasi persediaan," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli tidak membeberkan terkait proyeksi keuangan PLN hingga akhir tahun ini. Yang jelas dalam periode paruh pertama 2020, laba bersih PLN nyaris anjlok hingga 100%.

Baca Juga: Realisasi stimulus tagihan listrik pelanggan sosial, bisnis, industri Rp 257,7 miliar

Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, PLN mencatatkan pendapatan usaha Rp 139,78 triliun. Jumlah tersebut tumbuh tipis 1,64% dibandingkan pendapatan usaha selama semester pertama tahun lalu senilai Rp 137,53 triliun.

Pada paruh pertama tahun ini, beban usaha PLN juga turun 1,70% (yoy) menjadi Rp 149,92 triliun. Namun, PLN membukukan kerugian usaha sebelum subsidi dan pendapatan kompensasi senilai Rp 10,14 triliun menyusut 32,31% (yoy).

Setelah ada subsidi, PLN membukukan laba usaha Rp 14,88 triliun, merosot 41,26% (yoy). Tapi dari sisi bottom line, kinerja PLN tertekan setelah perusahaan pelat merah ini hanya meraup laba bersih Rp 251,61 miliar. Jumlah tersebut anjlok 96,56% dibandingkan laba semester I 2019 senilai Rp 7,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×