Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Bekasi Fajar Real Estate Tbk menunjukkan keseriusan masuk ke lini bisnis penyewaan gudang logistik atawa standard factory building. Keseriusan perusahaan terlihat dari pembentukan perusahaan patungan bersama sang mitra bisnis, Daiwa House Industry Co Ltd, bernama PT Daiwa Manunggal Logistik Properti.
Asal tahu saja, di perusahaan patungan ini, Bekasi Fajar menguasai 51% saham dan sisanya milik Daiwa House, perusahaan asal Negeri Sakura. Proyek bersama ini akan mencakup lahan seluas 25 hektar (ha) dengan total investasi US$ 150 juta. Sementara lokasi proyek ini ada di dekat kawasan industri yang telah dimiliki Bekasi Fajar, yakni dekat MM2100, Bekasi.
Bekasi Fajar menargetkan lama waktu penyelesaian proyek ini tiga tahun hingga lima tahun. Perusahaan ini membagi pembangunan dalam tiga fase. Di fase pertama, Daiwa Manunggal siap melakukan penanaman tiang pancang gudang logistik bulan ini.
Pembangunan fase pertama ini mencakup area seluas 9,5 hektar (ha) dengan total investasi Rp 300 miliar. "Kalau harga tanah juga dihitung maka total investasi tahap ini Rp 500 miliar," ujar Krisna Daswara, Sekretaris Perusahaan Bekasi Fajar Industrial Estate, Senin (5/5).
Bekasi Fajar merencanakan gudang logistik sewa yang dibangun di fase pertama ini bisa menampung 10 penyewa hingga 15 penyewa. Gudang logistik ini akan terdiri dari tiga lantai hingga empat lantai. Perusahaan itu memperkirakan para penyewa bisa segera menempati gudang ini dalam 12 bulan ke depan.
Namun, seperti apa sistem dan tarif sewa yang ditawarkan Bekasi Fajar, Krisna belum bersedia menjelaskannya. Dia menyatakan, perusahaan ini sedang melakukan pembahasan. "Tapi yang pasti, kami yakin bisa memperoleh kontribusinya tahun depan dalam bentuk recurring income," ujar Krisna.
Sekedar informasi, jalinan kerjasama antara Bekasi Fajar dan Daiwa House ini bukan hal baru. Bekasi Fajar sudah memiliki hubungan pertalian sejak dua tahun silam. Pasalnya, tahun 2012, Daiwa House diketahui membeli 10,02% saham Bekasi Fajar.
Namun manajemen Bekasi Fajar enggan mengungkapkan nilai pembelian saham tersebut. Manajemen perusahaan hanya mengakui, aksi beli saham tersebut adalah wujud komitmen Daiwa House untuk turut mengembangkan kawasan industri MM2100, milik perusahaan.
Yang jelas, aksi beli 10,02% saham tersebut tak mengubah peta PT Argo Manunggal Land Development sebagai mayoritas pemegang saham sebesar 51,37%. Argo Manunggal ini adalah bagian dari Grup Argo Manunggal, pengendali perusahaan properti PT Alam Sutera Realty Tbk.
Namun, sokongan investor asing sejauh ini belum memuluskan kinerja keuangan Bekasi Fajar. Menilik kinerja perusahaan di kuartal I-2014, pendapatan perusahaan cuma Rp 157,19 miliar.
Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka itu anjlok 42,37%. Alhasil, laba bersih juga ambles 48,12%, dari Rp 174,08 miliar menjadi Rp 90,32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News