kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Belajar dari pandemi, ini jurus Eka Hospital Group perkuat layanan kesehatan


Rabu, 10 November 2021 / 21:49 WIB
Belajar dari pandemi, ini jurus Eka Hospital Group perkuat layanan kesehatan
Suasana Kompas100 CEO Forum Live Series #1 supported by Eka Hospital di Jakarta, Rabu (10/11).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eka Hospital Group telah meracik sejumlah strategi supaya dapat memperkuat layanan kesehatannya menghadapi kondisi pandemi di masa yang akan datang.

Rina Setiawati, Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group memaparkan, ada banyak pelajaran yang bisa didapat dari kondisi pagebluk yang melanda Indonesia.

Pertama, Rina mengatakan, di masa awal pandemi, diperlukan screening dan diagnostic secara masif. Menurutnya, testing secara masif harus dilakukan di awal   untuk menjadi pedoman pengambilan keputusan dan kebijakan sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Kedua, penambahan fasilitas tempat tidur. Rina melihat, jika di masa yang akan datang kondisi yang sama terjadi, satu hal yang menjadi titik perhatian adalah kapasitas tempat tidur, utamanya ICU. Jika hal ini dilakukan, dapat membantu masyarakat yang menderita sakit dan dapat menenangkan situasi.

Baca Juga: Eka Hospital luncurkan layanan Diabetes Connection Care

"Pada awal pandemi, situasi cukup chaos karena masyarakat merasa tidak bisa mendapatkan akses yang cukup untuk dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Kemudian, kondisi tersebut terus terakumulasi hingga pasien banyak yang belum tertangani dan staf pelayan kesehatan kewalahan,," jelasnya dalam acara CEO Live Series #1 supported by Eka Hospital di Jakarta, Rabu (10/11).

Masih berkaitan dengan kapasitas tempat tidur, Rina memaparkan, diperlukan pula pembangunan shelter hospital atau rumah sakit tenda. Beberapa kasus penyakit yang sangat infeksius, membutuhkan wilayah khusus supaya dapat melakukan segregasi pasien. Tujuannya agar pelayanan di rumah sakit utama dapat berlangsung maksimal.

Saat pandemi Covid-19 puncak-puncaknya, bangunan utama rumah sakit seolah-olah sudah terisi dan terkontaminasi dengan pasien infeksius sehingga pasien reguler enggan datang ke rumah sakit.

Akibatnya, terjadi penundaan layanan kesehatan bagi pasien yang harus melakukan kontrol dan medical check-up rutin. Maka dari itu, Rina menilai dibutuhkan tempat yang terpisah antara wilayah dengan infeksius dengan yang non-infeksius.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×