Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengakui belum bisa mencapai target kontrak baru luar negeri akibat pandemi COVID-19 sepanjang semester I 2020.
Mahendra Vijaya, Corporate Secretary WIKA menjelaskan pihaknya akan mulai mencoba melakukan penetrasi pasar pada semester II 2020 di wilayah Asia Pasifik. Pihaknya menargetkan setidaknya bisa menggapai satu sampai dua proyek baru luar negeri sepanjang semester II 2020, terutama di wilayah Asia Pasifik.
"Sampai dengan saat ini, kami belum mendapatkan lagi adanya kontrak baru dari luar negeri, terutama di dua wilayah tersebut, Afrika dan Asia. Saat ini kami fokus dengan kontrak-kontrak luar negeri yang telah didapatkan tahun-tahun sebelumnya," jelasnya kepada Kontan, Senin (3/8) kemarin.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) raih dua penghargaan bergengsi human capital PPM Manajemen
Awalnya, WIKA menargetkan perolehan proyek baru dari luar negeri senilai Rp5,7 triliun sepanjang 2020.
Saat ini, proyek luar negeri yang didapatkan WIKA sebesar 60% berasal dari wilayah Asia Pasifik dan sisanya dari Afrika. Beberapa proyek yang telah didapatkan dari wilayah tersebut antara lain proyek pembangunan mix-used building di Senegal senilai US$250 juta. Proyek yang berjalan di sektor pembangunan juga tengah berjalan di Aljazair dan Nigeria.
Sebelumnya, dari kesepakatan yang terjadi di Indonesia Afrika Infrastructure Dialogue (IAID) pada tahun lalu, WIKA juga mendapatkan proyek di Zanzibar, Senegal, Tanzania, dan Pantai Gading.
Akibat pandemi, Mahendra berkata WIKA sedang menyesuaikan target proyek luar negeri yang ditetapkan di awal tahun. Adapun kisaran perubahannya diperoyeksi berada di level 20% sampai 25% dari target awal. "Iya kami memang saat ini sedang menyesuaikan lagi. Namun hasilnya bisa diinfokan setelah evaluasi. Kisarannya di range antara 20-25% dari target awal," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News