Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan operasi 10 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Riau dengan total kapasitas 11,5 Mega Watt (MW).
Penghentian pembangkit listrik berbahan bakar minyak ini dilakukan menyusul beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Rengat berkapasitas 20 Mega Watt.
PLTMG Rengat adalah pembangkit milik swasta yang disewakan kepada PT PLN. Perusahaan setrum plat merah ini menyatakan, potensi penghematan yang dilakukan PLN dengan menyewa pembangkit ini bisa mencapai Rp 79 miliar per tahun.
PLTMG Rengat beroperasi dengan 6 unit mesin, masing-masing berkapasitas 3,5 MW dengan pasokan gas berasal dari daerah Jambi Merang.
Listrik yang dihasilkan dari PLTMG ini akan memperkuat sistem kelistrikan Rengat yang saat ini memiliki beban puncak 25 MW. Jumlah pelanggan yang dilayani dari sistem kelistrikan Rengat ini mencapai 44 ribu pelanggan yang tersebar di tiga kabupaten.
"PLTMG ini akan memberikan manfaat kelistrikan di tiga kabupaten, yakni Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan yang selama ini masih dioperasikan secara terpisah (isolated) bahkan beberapa subsistem masih ada yang beroperasi 14 jam, maka saat ini semua akan beroperasi secara terintegrasi 24 jam," kata Direktur Operasi (Dirop) Indonesia Barat PT PLN, Moch Harry Jaya Pahlawan dalam siaran pers yang diterima KONTAN di Jakarta, Kamis (4/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News