Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Penjualan setrum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sepanjang kuartal I tahun ini naik 8,6% daripada kuartal I tahun lalu.
I.G.A. Ngurah Adnyana, Direktur Operasi PLN Jawa Bali mengatakan, konsumsi setrum Jawa Bali naik selama kuartal I tahun ini sebesar 33.766 giga watt hour (GWH). Sedangkan pada periode yang sama pada tahun lalu, penjualan setrum baru 31.086 GWH.
"Jadi ada kenaikan sekitar 2.680 GWH pada kuartal pertama tahun ini, kenaikan ini berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi," jelas I.G.A. Ngurah Adnyana, Rabu (2/4).
Berdasarkan data PLN, kenaikan konsumsi setrum Jawa-Bali paling tinggi ada di wilayah Jawa Timur, yakni 11%. Menurut Ngurah, pertumbuhan konsumsi di wilayah Jawa Timur karena adanya penambahan industri baru.
Penjualan setrum di Jawa Timur selama kuartal I saja bisa mencapai 6.162 GWH, sedangkan pada kuartal I tahun ini sudah mencapai 6,841 GWH.
Selain Jawa Timur yang konsumsi pertumbuhannya tinggi adalah Bali, yang naik sebesar 9,3% dari 817 GWH menjadi 893 GWH.
Pertumbuhan setrum di wilayah Jakarta dan Tangerang juga naik 9% dari 9.236 GWH menjadi 10.066 GWH. Sementara di Jawa Tengah dan DI Yogjakarta kenaikan konsumsi setrum sebesar 8,8% dari 4.334 GWH menjadi 4.714 GWH.
Pertumbuhan paling rendah adalah wilayah Jawa Barat dan Banten sebesar 6,9% dari 10.537 GWH menjadi 11.252 GWH.
Meski konsumsi setrum terus mengalami kenaikan, Adnyana mengakui masih mampu memenuhi kebutuhan setrum di wilayah Jawa Bali.
Pasalnya, kapasitas pembangkit di wilayah Jawa Bali melebihi beban puncak di wilayah Jawa Bali. Per April 2012, sistem kapasitas pembangkit terpasang mencapai 28.070 megawatt (MW). "Dari seluruh sistem jawa bali, beban puncak kita tertinggi adalah 20.343 MW itu malam. kalau siang 19.100 MW," kata Adnyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News