kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beras impor asal India mulai berdatangan


Rabu, 14 Maret 2012 / 11:10 WIB
Beras impor asal India mulai berdatangan
ILUSTRASI. Salah satu gejala kanker payudara adalah kelenjar getah bening di sekitar ketiak membengkak. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

LAMPUNG. Beras impor mulai berdatangan ke Indonesia, diantaranya datang ke ke Lampung dengan jumlah 14.500 ton beras dari India yang diperkirakan datang di Pelabuhan Panjang pertengahan Maret 2012.

"Sebelumnya, pada Februari lalu, Lampung sudah kedatangan beras impor India sebanyak 15.000 ton," kata Humas Bulog Divisi Regional Lampung Ma’ruf di Bandar Lampung, Rabu (14/3).

Ia mengungkapkan, beberapa alasan mengapa Lampung menjadi tempat kedatangan beras impor yang dicanangkan pemerintah pusat. "Pertimbangannya karena Pelabuhan Panjang setaraf dengan pelabuhan internasional urutan ketujuh terbesar secara nasional," katanya.

Selain itu, tempat penyandaran lebih panjang dan lautnya cukup dalam sehingga bisa digunakan untuk penyandaran kapal besar agar tidak karam.

Ma’ruf mengatakan, pada dasarnya kondisi perberasan di Lampung surplus dan pengadaan stok beras di provinsi itu tidak dipenuhi melalui impor beras. "Ini program pemerintah pusat yang dilimpahkan kepada Perum Bulog dan kami sebagai pelaksananya saja," ujarnya.

Beras impor yang masuk di Gudang Bulog Lampung itu, menurut dia, nantinya akan didistribusikan ketiga wilayah, yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi. "Ketersediaan beras impor sebelumnya bangsur-angsur sudah terdistribusikan ke wilayah-wilayah tersebut," kata dia.

Kedatangan beras tersebut menuai protes dari DPR dan penggiat pertanian di Lampung karena kebijakan tersebut dinilai tidak prorakyat dan terkesan mendadak. Beras impor tersebut datang di saat petani lokal sedang memasuki masa panen. Dikhawatirkan, beras impor tersebut dapat menjatuhkan harga beras di pasaran lokal.

"Bulog itu tugasnya menyerap beras petani, bukannya impor beras. Kalau Bulog melakukan itu, ya, sudahlah ubah saja fungsi peran Bulog sebagai importir," kata Ketua Komisi II DPRD Lampung Junaidi Auly, beberapa waktu lalu. (Marcus Suprihadi/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×