kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Beras paling mahal, Mentan khawatir RI jadi pasar


Senin, 30 Maret 2015 / 13:54 WIB
Beras paling mahal, Mentan khawatir RI jadi pasar
ILUSTRASI. TAJUK - Hasbi Maulana


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sembilan bulan lagi, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berlangsung. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman khawatir Indonesia akan sulit bersaing di sektor pangan, khususnya beras.

Pasalnya, harga beras Indonesia lebih mahal dibanding negara Asean lainnya. Sehingga dikhawatirkan Indonesia akan menjadi pasar bagi beras-beras negara tetangga.

Misalnya saja harga beras asal Thailand dan Vietnam yang harga berasnya berkisar antara Rp 4.000 per kilogram (kg) sampai Rp 5.000 per kg. Sedangkan harga beras Indonesia sekitar Rp 7.300 per kg.

Oleh karena itu, Amran menyebut, kenaikan harga pokok pembelian (HPP) untuk gabah dan beras sebesar 10,4% sudah ideal. Jika lebih tinggi lagi akibatnya harga beras bakal lebih mahal.

"Padahal petani tidak sepenuhnya menikmati kenaikan HPP ini. Harga jual yang tinggi karena distribusi hingga 50%," kata Amran, Senin (30/3).

Mentan hanya bisa menjanjikan harga beras stabil jika produksi melimpah di dalam negeri. Sehingga peluang masuknya beras impor menipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×