Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik target yang konservatif di tahun ini. Manajemen ADHI berharap, capaian kontrak baru di tahun 2024 setidaknya bisa menyamai realisasi di tahun 2023.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, ADHI berhasil membukukan nilai kontrak baru Rp 37,4 triliun pada tahun 2023. Raihan tersebut meningkat 58% dari capaian tahun 2022 yang senilai Rp 23,7 triliun.
Beberapa proyek yang berhasil diraih di tahun lalu yakni, Proyek Prasarana Perkeretaapian di Filipina (Paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01), dan juga proyek-proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kalau dibedah ada beberapa proyek yang prosesnya sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari, seperti proyek di Filipina, kemudian IKN juga kontribusi cukup besar sekitar Rp 5 triliun untuk porsi ADHI, ada juga proyek-proyek lain yang kami bisa peroleh,” ungkap Farid, kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Baca Juga: BPJT Melelang Tiga Proyek Jalan Tol Senilai Total Rp 71,77 Triliun Tahun Ini
Untuk tahun 2024 ini, ADHI mengincar beberapa jenis proyek, seperti proyek perkeretaapian, proyek berbasis ESG, dan juga sektor lainnya seperti jalan tol. Sedangkan untuk proyek di luar negeri, Manajemen ADHI mengambil langkah konservatif dulu. Sebab, saat ini pihaknya masih fokus akan pada proyek yang tengah berjalan dan memastikan proyek tersebut berjalan dengan baik secara produksi atau pengerjaan.
“Kami masih konservatif, kami fokuskan dahulu ke pekerjaan yang sudah diperoleh. Kami sih enggak akan kemana-mana, tapi start di Filipina,” imbuh Farid.
Begitu juga dengan proyek-proyek IKN. Menurut Farid, tender proyek IKN di tahun 2024 ini tidak akan semasif tahun lalu, mengingat saat ini sedang ada proses pemilu. Atas dasar hal itu, untuk tahun ini ADHI akan mencoba menyasar segmen-segmen lain, seperti proyek BUMN, kementerian, perkeretaapian, serta pengerjaan jalan tol.
Baca Juga: Sejumlah Emiten BUMN Karya Catat Kenaikan Kontrak, Intip Rekomendasi Sahamnya
Dia juga menambahkan, salah satu yang jadi pertimbangan mengapa ADHI mengambil target konservatif, adalah karena di tahun lalu, porsi proyek baru dari pemerintah itu mencapai 34% kontribusinya. Ini merupakan angka yang cukup besar.
“Kami melihat salah satu kontribusi besar kan infrastruktur yang dikebut di periode terakhir pemerintahan. Karena proses pemilu, kami coba konservatif juga untuk pemerintah, tapi kami juga punya beberapa peluang yang kami coba rintis salah satunya perkeretaapian, konstruksi, dan juga jalan tol,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News