kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Progres Pembangunan Smelter di Indonesia, 5 di Antaranya Sudah di Atas 50%


Rabu, 24 Mei 2023 / 12:44 WIB
Berikut Progres Pembangunan Smelter di Indonesia, 5 di Antaranya Sudah di Atas 50%
ILUSTRASI. 5 badan usaha memiliki kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian konsetrat mineral logam atau smelter di atas 50%


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengemukakan berdasarkan verifikasi daripada verifikator independen sudah ada sebanyak 5 badan usaha memiliki kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian konsetrat mineral logam atau smelter di atas 50%. 

“Sejumlah perusahaan itu yaitu PT Freeport Indonesia, Amman Mineral Nusa Tenggara untuk komoditas tembaga, kemudian PT Sebuku Iron Lateritic Ores untuk komoditas besi, PT Kapuas Prima Citra untuk komoditas timbal, dan PT Kobar Lamandau Mineral untuk komditas Seng,” jelasnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (24/5). 

Melansir materi paparannya, kemajuan fisik smelter konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia 54,52% pada Januari 2023 dengan realisasi investasi US$ 3,08 miliar. Kemudian, smelter tembaga Amman Mineral Industri (51,63%) dengan realisasi investasi US$ 983 juta. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Kenakan Sanksi Bagi Perusahaan yang Telat Bangun Smelter

Lalu, kemajuan fisik smelter besi Sebuku Iron Lateritic Ores sebesar 89,79% per Februari 2023 dengan realissi investasi US$ 51,53 juta. Smelter timbal Kapuas Prima Citra (100% per Mei 2022) dengan realisasi investasi US$ 10 juta dan smelter seng Kobar Lamandau Mineral (89,65% per Februari 2023) realiasi investasi US$ 20,2 juta. 

Sedangkan untuk komoditas bauksit dari rencana 12 fasilitas pemurnian 4 smelter sudah beroperasi, dan 8 smelter dalam tahapan pembangunan. Namun berdasarkan peninjauan di lapangan terdapat perbedaan yang sangat signifikan dengan hasil verifikator independen tersebut, di mana pada 7 lokasi smelter dari 8 lokasi smelter masih berupa tanah lapang. 

Baca Juga: Komisi VII DPR RI Panggil Menteri ESDM Soal Restu Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga

“Padahal dalam laporan hasil verifikasi ditunjukkan kemajuan pembangunan sudah mencapai kisaran antara 32% sampai dengan 66%,” ujar Arifin. 

Sejumlah perusahaan bauksit itu ialah PT Quality Sukses Sejahtera, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT Persada Pratama Cemerlang, PT Sumber Bumi Marau, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Laman Mining, dan PT Borneo Alumina Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×