kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Berniat Perbaiki Kinerja, Begini Strategi Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC)


Jumat, 03 Mei 2024 / 14:37 WIB
Berniat Perbaiki Kinerja, Begini Strategi Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC)
ILUSTRASI. Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lewat kuartal pertama tahun ini, kinerja PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalami penurunan. Untuk diketahui, sepanjang kuartal pertama tahun ini pendapatan operasi IPCC berada di angka Rp 175,64 miliar. Angka ini turun 8,11% dari pendapatan operasi periode sama tahun lalu yang senilai Rp 191,15 miliar. 

Sedangkan beban pokok pendapatan senilai Rp 104,88 miliar atau naik 13,69% dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 92,25 miliar. Sementara beban umum dan administrasi mengalami penurunan 28,7% dengan nilai Rp 21,39 miliar dari kuartal-1 tahun 2023 lalu yang senilai Rp 30 miliar.

Sedangkan beban operasi lain harus naik 90,12% dengan nilai Rp 4,43 miliar dari sebelumnya senilai Rp 2,33 miliar. 

Beberapa kenaikan beban ini membuat laba tahun berjalan atau laba bersih IPCC juga tertekan. Turun 9,3% dengan nilai Rp 38,39 miliar jika dibandingkan dengan laba di kuartal-1 tahun 2023 lalu yang senilai Rp 42,33 miliar. 

Baca Juga: Simak Target Operasional Mitrabara Adiperdana (MBAP) di Tahun 2024

Pihak IPCC mengatakan, perseroan di awal tahun 2024 ini langsung dihadapkan dengan kontestasi politik pelaksanaan pemilu dalam negeri dan kondisi geopolitik internasional yang menyebabkan penurunan kargo ekspor khususnya pada bulan Januari dan Februari. Hal tersebut secara tidak langsung berpotensi mempengaruhi keseluruhan jumlah kargo yang ditangani IPCC. 

Dimana, kondisi ini juga membuat sebagian masyarakat melakukan penundaan dalam membeli kendaraan, khususnya mobil, sambil melihat kondisi perekonomian yang membaik. 

Dalam menjawab dinamika tersebut, perusahaan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan teknologi terbaru seperti sertifikasi keahlian bagi SDM bidang operasional.

Pada triwulan I tahun 2024, IPCC telah melayani kargo internasional sebesar 96 ribu unit yang terdiri dari CBU baik impor maupun ekspor, alat berat, truck/bus dan general cargo dimana terdapat penurunan secara keseluruhan, khususnya kargo CBU sebesar 17,25% YoY. 

Namun kondisi ini bersifat sementara dan diperkirakan bergerak normal pada kuartal berikutnya. Secara total, situasi ini berimbas pada laba bersih Perseroan yang tercatat turun 9% dari tahun sebelumnya dengan periode yang sama.

Sejalan belum tercapainya kinerja keuangan IPCC pada triwulan I 2024, Perusahaan telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mendongkrak pendapatan di tahun 2024 secara keseluruhan.

Baca Juga: Segar Kumala (BUAH) Targetkan Impor Buah Lebih dari 114.000 Ton di Tahun 2024

Di antaranya ekspansi bisnis kerjasama layanan VDC (Vehicle Distribution Centre) dengan automaker Jepang, penjajakan potensi kerjasama layanan kargo CBU mobil listrik Tiongkok, rencana kolaborasi Anorganik Car Carrier IPCC dengan logistic company serta implementasi single billing sebagai bentuk optimalisasi layanan operasional kepada para pelanggan.

Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC mengatakan pihaknya percaya pada triwulan berikutnya IPCC mampu mengejar ketertinggalan ini mengingat kegiatan ekspor pada bulan Maret telah berjalan normal dan cenderung mengalami peningkatan. 

“Salah satu upaya dalam meningkatkan kinerja Perusahaan adalah dengan penerapan skema single billing didukung dengan standarisasi dan transformasi layanan operasi," jelasnya dalam pertanyaan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (2/5).

Diharapkan proses operasi menjadi semakin seamless antara IPCC dan Mitra Perusahaan Bongkar Muat yang beroperasi di IPCC Branch Jakarta, sehingga mempertegas posisi IPCC sebagai penyelenggara kegiatan operasional. 

"Untuk meningkatkan kinerja Perusahaan, kami sedang melakukan kolaborasi dan sinergi bersama asset management dan perusahaan sekuritas untuk meningkatkan value Perusahaan serta likuiditas saham termasuk usulan pemberian dividen yang menarik,” ungkap dia.

Ia juga menambahkan saat ini posisi kas Perusahaan juga sangat kuat dan tidak memiliki utang/pinjaman berbunga seperti pinjaman kepada perbankan, obligasi dan jenis lainnya sehingga mampu untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya melalui dana internal Perusahaan.

Di sisi lain Wing Megantoro selaku Direktur Keuangan dan SDM IPCC mengatakan selain berbagai rencana untuk mendongkrak pendapatan, IPCC saat ini sedang fokus untuk melakukan efisiensi dari berbagai proses bisnis sehingga diharapkan dapat memberikan layanan yang semakin efisien guna memberikan nilai tambah bagi para pelanggan IPCC.

“Salah satunya melalui implementasi program single Enterprise Resources Planning (ERP) dan digitalisasi operasi,” tutup Wing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×