kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besok, pesawat AirAsia Airbus A320 lakukan tes penerbangan ke Bandung


Senin, 04 April 2011 / 22:02 WIB
Besok, pesawat AirAsia Airbus A320 lakukan tes penerbangan ke Bandung
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers melalui fasilitas live streaming di Jakarta, Selasa (31/3/2020).


Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Test Test

Pesawat AirAsia Airbus A320 mendarat di Bandung

JAKARTA. Akhirnya maksud pesawat AirAsia Airbus A320 untuk mendarat di Bandung kesampaian juga. Pesawat ini rencananya akan melakukan penerbangan perdana dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada Selasa, besok (5/4). Selama ini, AirAsia melakukan penerbangan ke Bandung dengan pesawat Boeing berkapasitas 140 orang penumpang.

Audrey Progastama Petriny, Manajer Komunikasi Perusahaan AirAsia menyatakan, pihaknya telah siap menerbangkan A320. "Besok kami akan menerbangkan pesawat Airbus A320 ke Bandung tapi bukan komersil, hanya sebagai tes flight," ujarnya, Senin (4/4).

Walaupun proses perizinan komersial belum selesai sepenuhnya, namun Audrey menyatakan AirAsia telah siap melakukannya. "Kami ingin segera memenuhi permintaan para penumpang kami di Bandung dan pesawat A320 akan menjadi pesawat pertama jenis itu yang mendarat di sana," ujarnya.

Menurut Audrey, rute Kuala Lumpur-Bandung sangat laris. Karenanya AirAsia melakukan penerbangan rute tersebut sebanyak tujuh kali dalam seminggu. Adapun tingkat keterisian alias load factor rute itu bisa mencapai 75% yang kebanyakan diisi oleh turis Malaysia. Selain rute tersebut, AirAsia juga melayani rute Bandung-Denpasar, Bandung-Medan, dan Badung-Singapura yang rata-rata memiliki load factor 80%-85%.

I Ketut Ferry Utama, Manajer Humas PT Angkasa Pura (AP) II mengatakan, untuk mendukung penerbangan perdana dengan Airbus A320 ini, AP II masih melanjutkan proses penebalan atau overlay landasan pacu dengan investasi senilai Rp 41,82 miliar. Proses overlay akan membuat landasan pacu nantinya akan menambah panjang 1.600 meter dengan menambah tinggi 15 sentimeter sehingga mencapai ketebalan ideal 52 pavement classification number (PCN). Spesifikasi inilah yang memungkinkan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 orang itu bisa mendarat. "Pembangunan overlay landasan pacu kami prioritaskan demi keselamatan penumpang, mungkin akan beres sekitar Mei ini," ujar Ferry.

Dulu, Bandara Hussein Sastra Negara Bandung memiliki tebal landasan pacu 37 sentimeter, sehingga hanya Boeing 737-300 berbobot 51,7 ton saja yang bisa mendarat di sana. Sedangkan pesawat jenis Airbus A320 yang bobotnya 64,5 ton tidak bisa mendarat di sana.

Ferry pun mengamini minat penumpang dari dan ke Bandung sangat besar. Ferry melihat ada petumbuhan penumpang sebesar 47,2% ke Bandara Husein Sastra Negara dari tahun 2009 ke 2010. "Total penumpang 2009 mencapai 5,2 juta meliputi 2,7 juta penumpang internasional, dan 2,5 juta penumpang domestik. Sedangkan tahun 2010, total penumpang mencapai 7,7 juta meliputi 3,4 juta penumpang internasional dan 4,3 juta penumpang domestik," ujarnya. Dengan adanya penebalan landasan pacu, Ferry mengaharapkan bisa menambah load factor di atas 10%.

Selain itu, Ferry pun berharap penebalan landasan pacu bisa mendorong peningkatan arus barang sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah. "Selama ini kontribusi AP II terhadap daerah sangat besar, itu menjadi salah satu pertimbangan kami untuk segera merampungkan overlay landasan pacu tersebut,"ujar Ferry.

Sampai saat ini, baru AirAsia yang mendarat di Bandara Husen Sastra Negara tersebut. "Maskapai lain belum ada yang pasti, lagi pula kapasitas kami juga terbatas, dan cukup kerepotan jika menerima empat sampai lima maskapai, kecuali kalau mereka mau diatur jadwalnya," ujarnya lagi.

Bambang S Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan menambahkan, sebelum overlay itu selesai, pihak AirAsia belum diizinkan untuk beroperasi secara komersil. "Paling sekitar Mei, setelah landasan itu beres, baru AirAsia bisa beroperasi," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×