Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan bahwa biaya logistik nasional telah mengalami penurunan di tahun 2020. Dalam perhitungan ALFI, biaya logistik turun menjadi 21,3% dari produk domestik bruto (PDB).
Presiden Direktur PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), Budiyanto Darmastono menyambut positif adanya perhitungan biaya logistik yang menurun.
Menurutnya, penurunan biaya logistik tentunya akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan, hal itu lantaran biaya logistik Indonesia yang tergolong mahal disebabkan oleh fasilitas infrastruktur dalam negeri yang masih terus ditingkatkan.
“Selain itu juga tentu perlu dilakukan perbaikan kualitas infrastruktur jalan. Efisiensi pelayanan juga perlu ditingkatkan baik untuk transportasi udara maupun pelabuhan,” kata Budiyanto saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (31/10).
Baca Juga: Biaya logistik mengalami penurunan sepanjang tahun 2020, ini tanggapan JNE
Dia menambahkan, penurunan biaya logistik juga tentu akan berakibat positif pada Perseroan yang bergerak di bidang usaha kurir atau logistik. Sebab hal ini dapat menurunkan beban biaya dan meningkatkan margin keuntungan.
Untuk itu, ia pun melihat bahwa prospek bisnis SAPX akan semakin baik. Apalagi peningkatan volume dan frekuensi berbelanja online di Indonesia di harapkan dapat memacu Revenue Perseroan. Di tambah juga dukungan keterjangkauan internet hingga ke pelosok dengan kecepatan koneksi yang dapat di andalkan, dan memicu industri pengiriman di Indonesia.
Untuk itu, perseroan pun menargetkan 4 juta pengiriman per bulan di tahun 2021, yang mana sebelumnya di angka 2,5 juta per bulan. Adapun di tahun ini perseroan juga mengincar pendapatan bisa mencapai Rp 600 miliar.
Selanjutnya: Tahun 2020 biaya logistik turun menjadi 21,3% dari PDB, ini faktor pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News