kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik Pendapatan Rp 225,3 Miliar pada 2023, Ini Strategi Bisnis yang Dilakukan ZATA


Senin, 06 Februari 2023 / 18:10 WIB
Bidik Pendapatan Rp 225,3 Miliar pada 2023, Ini Strategi Bisnis yang Dilakukan ZATA
ILUSTRASI. Bidik Pendapatan 225,3 Miliar di 2023, ZATA Siapkan Strategi Bisnisnya


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) membidik pendapatan sebesar Rp 225,3 miliar pada tahun 2023. Untuk mencapai target tersebut perseroan mengaku telah mempersiapkan berbagai strategi bisnisnya.

Satu dari strategi yang akan dilakukan perseroan adalah program poin reward untuk para member-nya. Ini merupakan apresiasi untuk para konsumennya yang telah menjaga loyalitasnya dalam berbelanja produk ZATA.

ZATA berharap dari program poin reward ini mampu meningkatkan penjualan dari segmen member menjadi 70% dari sebelumnya yang sebesar 60% di tahun 2022.

"Kita berharap konsumen yang berbelanja itu bisa meningkat menjadi 70% di tahun 2023, tentunya poin reward untuk member ini nantinya bisa ditukarkan dalam bentuk uang ataupun hadiah-hadiah lainnya, ini belum pernah kita lakukan, dan kita akan konsisten ke depannya," kata Direktur Utama PT Bersama Zatta Jaya, Elidawati kepada Kontan, Senin (6/1)

Strategi lainnya adalah dengan membuat terobosan baru seperti membuka toko baru hingga mengelola jaringan distribusi yang lebih mengefisiensi biaya. Maklum saja, selama ini proses distribusi menjadi beban biaya yang paling besar dalam operasional perseroan.

Baca Juga: Bersama Zatta Jaya (ZATA) Ekspansi Buka 7 Toko Baru pada 2023, Gunakan Dana IPO

“Tahun ini kami berusaha membuat terobosan baru, yakni dengan membuka toko baru di beberapa cabang yang memadai, ini juga sebagai upaya untuk melakukan terobosan baru dalam jaringan distribusi produk kami,” kata Elidawati.

Dalam penjelasannya, Elidawati mengatakan dalam menjalankan distribusi dan inventory, sebelumnya perseroan melakukan sistem terpusat, dimana seluruh barang yang tidak terlalu laku di pasaran, akan dikembalikan ke kantor pusat untuk selanjutnya akan didistribusikan kembali oleh pusat kepada toko-toko yang minim persediaan produknya.

“Kita sudah pernah lakukan hal tersebut sebelumnya, dan itu sangat berefek pada biaya distribusi yang besar, sehingga ke depannya kita akan optimalkan toko-toko ritel kita yang ada di cabang yang sama untuk memudahkan jaringan distribusinya, sehingga tidak perlu kembalikan ke pusat lagi,” lanjutnya.

Strategi selanjutnya yang akan dilakukan ZATA adalah secara terus-menerus membangun sustainability usaha dan merek yang dimiliki. Sehingga perseroan tidak perlu mengeluarkan biaya marketing yang besar tapi hanya menghasilkan penjualan yang kecil.

 

Maklum saja saat awal membangun citra mereknya, ZATA menghabiskan banyak biaya untuk melakukan kegiatan marketing. Namun saat ini perseroan mengaku akan lebih fokus untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produknya dan loyalitas konsumen.

Jika melihat kinerja keuangan ZATA tahun sebelumnya, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebesar Rp 183,71 miliar untuk periode Januari-November 2022.

Capaian ini ditopang dari penjualan toko ritel sebesar 20,5%. Serta kenaikan penjualan ke mitra sebesar 47%, dan penambahan penjualan dari channel B2B. Sehingga ZATA mengantongi laba bersih sebesar Rp 4,27 miliar untuk periode Januari-November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×